Lihat ke Halaman Asli

Patrik Cahyo Lumintu

Pewarta Foto Indonesia

Bajau, Identitas Sejatinya Pengembara Laut

Diperbarui: 22 Mei 2023   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga menjemur pakaian di Desa Rampa Berkah, Kecamatan Pulau Laut, Kotabaru, Kalimatan Selatan. Foto: Patrik Cahyo Lumintu

Rumah panggung tradisional Suku Bajau di Desa Rampa Berkah, Kecamatan Pulau Laut, Kotabaru, Kalimatan Selatan. Foto: Patrik Cahyo Lumintu 

Suku Bajau merupakan salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia yang hidupnya nomaden atau hidup berpindah - pindah. Karena berdekatan dengan laut maka menggantungkan hidupnya dengan rumah apung tradisional yang berdiri di atas air, rumah- rumah ini tersebar di wilayah seperti di Desa Rampa Berkah, Kecamatan Pulau Laut, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Bahkan ada kalanya hidup di kayu perahu, menjelajahi lautan lepas. Suku Bajau merupakan suku yang berasal dari Pulau Sulawesi namun sebenarnya mereka menyebar di berbagai wilayah perarian di Asia Tenggara termasuk di utara dan timur Kalimatan, Sulawesi Selatan, Filiphina dan Malaysia. Suku tersebut hidup di perairan laut tak heran banyak yang menjuluki Gypsies Sea.

Orang Suku Bajau memiliki kemampuan ajaib layaknya mahluk laut, orang-orang bajau mampu menahan nafas dan membenamkan diri kedalam air sekitar 13 menit di kedalaman 60 meter dengan sekali tarikan nafas. Padahal pada umumnya manusia biasa hanya mampu menahan nafas di air beberapa detik saja.

Dua anak Suku Bajau berada di rumah panggung di Desa Rampa Berkah, Kecamatan Pulau Laut, Kotabaru, Kalimatan Selatan. Foto: Patrik Cahyo Lumintu

Warga Suku Bajau beraktivitas di Desa Rampa Berkah, Kecamatan Pulau Laut, Kotabaru, Kalimatan Selatan. Foto: Patrik Cahyo Lumintu

Kehebatan dan kemampuannya berenang, Suku Bajau juga dikenal sebagai manusia ikan. Mereka menyelam untuk mencari ikan atau elemen laut yang bisa digunakan untuk membuat kerajinan. Kekuatan Suku Bajau yang melegenda ini, Peneliti dari University of Copenhagen tertarik untuk meneliti Suku Bajau. Dari hasil penelitian ditemukan fakta bahwa memiliki limpa dengan ukuran rata-rata 50 persen lebih besar daripada manusia pada umumnya.

Limpa yang besar itulah berfungsi menyimpan lebih banyak oksigen. Selain itu, ada keunikan genetika yang berfungsi untuk mengontrol hormon tiroid yang membantu menyelam dengan baik sekalipun di kedalaman 60 meter. Meskipun orang-orang Suku Bajau memiliki limpa yang besar, namun adaptasi juga menjadi hal penting.

Nelayan pulang dari melaut di Perairan Selat Kalimatan, Kotabaru, Kalimatan Selatan. Foto: Patrik Cahyo Lumintu

Warga Suku Bajau mencari ikan di Pulau Gusung Bangau, Kotabaru, Kalimatan Selatan. Foto: Patrik Cahyo Lumintu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline