Lihat ke Halaman Asli

Maya Rumantir: "Ketika Cinta Harus Memilih..."

Diperbarui: 19 Desember 2020   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maya Rumantir bersama suami dan anak: Takala Hutasoit dan Kiara (Foto: Patrick Waraney Gobel Sorongan)

SEPASANG mata lentiknya berkaca-kaca. Air mata bergulir di pipinya. "Ada media  yang masih saja menulis yang tidak-tidak tentang saya," ujar Maya Olivia Rumantir di rumahnya, kawasan Cipete Utara, Jakarta Selatan, medio 2020.

Penyanyi pop dekade 1980-an ini kerap dikait-kaitkan masa lalunya dengan Hutomo Mandala Putra alias Tommy, anak kelima pasangan Presiden RI II Soeharto dan Ibu Tien. Tanpa konfirmasi langsung kepada Maya, berbagai berita rumor tak sedap pun beredar tentang hubungan mereka.

Padahal, menurut aktivis rohani, sosial dan kemanusiaan yang kini menjabat Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2019-2024, semuanya tinggal kenangan masa lalu. Hanya saja, media itu dinilainya  terlalu jauh menebar berita miring tentang hubungan mereka.

Sebutlah gosip tentang penolakan keluarga Cendana karena Maya disebut tak sekeyakinan dengan mereka. Karena itu, Tommy diberitakan dijodohkan dengan wanita lain dari kalangan sesama Jawa dan sekeyakinan, yakni Ardhia Pramesti Regita Cahyani atau Tata. Pernikahan pada 1997 - yang akhirnya retak pada 2006- ini membuahkan dua anak, yakni Dharma Mangkuluhur dan Gayanti Hutami.

Menurut Calon Gubernur Sulawesi Utara di Pilkada 2015 ini, kesepakatan untuk berpisah dengan Tommy, dilakukan secara baik-baik. "Ketika cinta harus memilih," katanya saat diwawancarai ulang di ruang kerjanya di Gedung DPD  RI, kawasan Senayan, Jakarta.

Maya mengakui bahwa perpisahan itu tak lain karena keduanya sama-sama keras dalam mempertahankan keyakinan masing-masing. Namun toh menurut sejumlah sumber, Maya sempat  larut dalam gundah-gulana berkepanjangan akibat perpisahan tersebut.

Sebagai seorang Nasrani, hanya doa yang akhirnya membuat  Maya mengaku menemukan lagi  jatidirinya. Selama masa-masa itulah lahir sederet lagu rohani yang mewakili suasana batinnya. Semua syair lagu itu digubah sendiri oleh Maya.

"...Tuhan adalah sumber kekuatanku

bila kulemah

dia pasti kuatkanku..."

Lagu berjudul Jalan Kehidupan ini merupakan  satu di antara sederet tembang rohani ciptaan Maya  yang hingga kini populer di kalangan umat Nasrani, terutama di kampung halaman ayahnya di Provisi Sulawesi Utara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline