Lihat ke Halaman Asli

Patrick Glenn

Berbagi Informasi

"Tourism Display Board" di Kampoeng Heritage Katjoetangan Kota Malang

Diperbarui: 19 November 2021   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar proses diskusi desain Tourism Display Board

Pengabdian skema program Desa Mitra merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan oleh Universitas Negeri Malang untuk mendampingi dan mengembangkan desa binaan dibawah naungan pusat Pengembangan Wilayah dan KKN LP2M. Program ini memfasilitasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen/peneliti di Universitas Negeri Malang dalam bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Permasalahan mitra dari hasil kegiatan penelitian dan bina desa yang sudah dilakukan yang paling utama adalah pemenuhan kebutuhan pengelola akan papan informasi guna memberikan informasi dan layanan wisata yang aman dan sehat. Karena kita sadari bahwa dalam masa transisi krisis Covid-19 ini, pengelola wisata memiliki kewajiban dalam mengedukasi wisatawan yang datang agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Datangnya wisatawan ini akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan untuk pemulihan daerah tujuan wisata pada masa krisis. Oleh karena itu penting adanya perencanaan dari Tourism Display Board di Kampung Heritage Kayutangan. Desain dari kegiatan kampung heritage kayutangan terdiri dari 2 tahap. Tahap pertama berupa FGD untuk mendiskusikan dan memberikan pemahaman mengenai kegiatan wisata dan analisis segmen pasar. Tahap kedua merupakan kegiatan komunitas untuk mendesain dan membuat tourism display board yang diakhiri dengan penempatan produk.

Desain dan penempatan produk disusun bersama dengan para pengelola inti dari Pokdarwis Katjoetangan didampingi oleh tim Universitas Negeri Malang sebagai tenaga ahli. Desain produk disusun secara partisipatif untuk menunjukkan kesan khas dari daerah tujuan wisata. Pengelola menunjukkan respon positif dari pelaksanaan pengabdian dan berharap program yang tertunda, yaitu rancang desain dari audio ambience bisa terlaksana untuk tahun anggaran berikutnya. Mengingat kini pengelola sedang mempersiapkan masa normal baru pasca krisis untuk kembali menerima wisatawan yang diharapkan dapat membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi warga setempat.

Gambar pembuatan Tourism Display Board

Hasil pembuatan Tourism Display Board

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline