Lihat ke Halaman Asli

Menganalisis Keunikan sebuah Teks Anekdot

Diperbarui: 19 Mei 2023   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah membaca artikel yang berjudul "Merindukan Sosok Pemimpin Humoris" yang ditulis oleh Ari Indarto, menurut saya setiap pemimpin negara memiliki cara berbicara dan berpidato yang berbeda-beda, sehingga memunculkan persepsi dan pengertian yang berbeda-beda dari audiens terhadap setiap pejabat negara. Dengan itu, cara berpidato seorang pemimpin negara  akan sangat lah mempengaruhi masa pemerintahan mereka dengan signifikan, karena cara perbidato mereka akan sangat menetukkan bagaimana masyarakat, serta dengan partai-partai politik dan beberapa sidang, akan mengikuti pemerintahnya dan resepsinya.

Teks Anekdot adalah teks cerita singkat yang menarik karena sifatnya yang humoris dan mengesankan. Sebuah teks anekdot biasanya menceritakan mengenai tokoh-tokoh yang penting dan terkenal serta menceritakan kejadian-kejadian yang didasari dunia nyata. Meski demikian, anekdot juga bisa merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. 

Dengan kata lain, pengertian teks anekdot adalah cerita singkat yang menyentuh atau mengandung kritikan tetapi dibungkus dengan bahasa atau cara penyampaian yang menarik, cerdas, dan memiliki kesan lucu. Teks anekdot ini bukan sekadar humor atau lelucon. Lebih dari itu, teks anekdot memiliki makna tersirat sebagai kritik atau sindiran yang kerap terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat, pendidikan, lingkungan, politik, dan sebagainya. Dimana definisi tersebut mencerminkan teks anekdot yang dibawah ini. 

Di pagi hari yang sejuk, ada sepasang muda mudi sedang menghabiskan waktu berdua di sekitar taman.

Rendra : ”Nabila, kalau boleh tahu lagu apa yang kamu suka?”

Nabila : “Aku suka lagu Indonesia sih, yang lagi tren, liriknya mudah dipahami, sama melodinya enak banget didengerin.”

Rendra : “Kok aku malah nggak begitu suka ya sama musik Indonesia apalagi kalau lagi tren begini.”

Nabila : “Kenapa? Kurang cocok dengan genrenya? Terus kamu sukanya lagu apa?”

Rendra : “Iya, banyak banget lagu galau sekarang, aku sukanya lagu gombal. Gimana kalau kita berdua bikin lagu sendiri aja, ceritanya tentang aku dan kamu yang mulai saling mencintai dan ingin berkomitmen hidup bersama selamanya.” 

Nabila : “Rendra? Kamu lagu nembak aku ya? Aku jadi terharu.” 

Semenjak momen itu, Nabila dan Rendra menjalin hubungan sepasang kekasih. Mereka memutuskan untuk menikah dan berkomitmen sebagai suami istri. Setahun kemudian, keduanya memutuskan untuk bercerai dengan alasan sifat pasangannya berubah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline