Lihat ke Halaman Asli

Melewati Segala Rintangan Demi Cinta: Analisis Kritik Sastra "KeylanDara"

Diperbarui: 20 November 2022   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  • Sinopsis

Gadis berambut lurus dengan senyuman manis berhasil mendapatkan beasiswa ke sekolah SMA Garuda yang berstandar internasional. Dara Cahya Fanany, itulah namanya yang kerap disapa Dara. Ia hanya ingin menjadi murid biasa yang dapat lulus dengan baik tanpa adanya hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran. Namun, Dara tidak mengira bahwa hari pertama memasuki sekolah tersebut, ia akan terlibat dalam suatu masalah dengan anak pemilik sekolah. Lelaki dengan segudang pesona tersebut bernama Keylan Zanuar Nugraha dikenal sebagai siswa yang berdarah dingin dikarenakan perilakunya yang cuek dan jarang berbicara. 

Keylan paling anti jika barangnya dirusak oleh siapapun. Itulah yang Dara lakukan tanpa sengaja di hari pertama sekolah di SMA Garuda. Hal tersebut mengakibatkan Dara untuk mengikuti perintah-perintah Keylan sebagai hukuman. Namun, lama-kelamaan Dara menunjukkan sikap peduli terhadap Keylan dan mengetahui adanya kisah menyedihkan dibalik manik matanya. Sama halnya dengan Keylan, ia menunjukkan sikap peduli dan posesif terhadap Dara. Akan tetapi, semua kenangan cinta yang mereka alami terburai setelah kemunculan Wijaya yang merupakan ayah Dara. Ia akan melakukan apapun demi mengakhiri hidup Dara. Wijaya, memiliki dendam terdalam terhadap Dara dikarenakan anak perempuannya tersebut diduga membunuh istrinya.

Kerumitan yang muncul akibat Wijaya menyebabkan Keylan untuk mempertaruhkan nyawanya. Ia rela mencari informasi tentang Wijaya serta memanggil sejumlah bodyguard untuk menjamin keselamatan Dara. Pada akhirnya, Wijaya memiliki rencana yang amat licik menyebabkan Keylan tertembak. Lima tahun kemudian, Dara mengira bahwa Keylan sudah benar-benar berada di surga dan mulai mengikhlaskan hal tersebut. Namun, pada saat ingin melakukan wawancara untuk pekerjaan sebagai sekretaris, ia bertemu dengan Keyla yang sudah menjadi CEO. Tentunya Dara sangat kagum akan hal itu. Keylan pun menjelaskan semua yang telah terjadi dalam 5 tahun tersebut dan tanpa menyia-nyiakan waktu, Keylan memutuskan untuk menikahi Dara.

  • Tema

Novel “KeylanDara” merupakan salah satu karya dari Amelia Rahma yang menceritakan tentang kisah romansa antara seorang gadis dengan lelaki yang memiliki sifat berkebalikan. Diperlihatkan perjuangan kisah cinta mereka yang melewati berbagai tantangan berat dalam kehidupan. Tantangan-tantangan yang melibatkan air mata, keringat, serta darah. Namun pada akhirnya, mereka pun memutuskan untuk hidup bersama meninggalkan semua memori-memori buruk di belakang.

  • Penokohan 

  1. Dara

Dara Cahya Fanany termasuk tokoh protagonis karena merupakan tokoh pekerja keras serta selalu ingin menghindari masalah. Penulis novel berhasil menggambarkan Dara sebagai sosok perempuan yang sabar dan ceroboh. Contoh perwatakan yang menunjukkan tokoh Dara yang ceroboh adalah sebagai berikut pada halaman 14, “Bruk. Dara terlonjak kaget ketika lagi-lagi ia menabrak seseorang”. Kata “lagi-lagi” menunjukkan bahwa Dara sudah menabrak seseorang tanpa sengaja lebih dari sekali. Akan tetapi, tokoh terus-terusan melakukan kesalahan yang sama bagi saya hal tersebut tidaklah masuk akal meskipun dirinya ceroboh.

Dara kehilangan sosok seorang ibu yang mengakibatkan ayahnya untuk berubah perilaku terhadap Dara. Ia hidup menderita sejak kejadian tersebut dan menjalankan hidupnya dengan sabar. Buktinya seperti yang terdapat pada halaman 126, “Setelah ibu meninggal, hidup gue tersiksa. Tersiksa banget… Ayah selalu nyalahin gue atas kematian ibu. Dia jadi temperamental. Selalu pulang malam dalam keadaan mabuk dan kadang suka mukulin gue buat dijadiin pelampiasan”. Lalu, beberapa saat kemudian, ayah Dara memutuskan untuk ke kontrakannya hanya untuk berbalas dendam. Keylan yang sangat peduli dengan Dara membantunya dengan cara memukuli belakang leher pria itu. Setelah terjadinya kejadian tersebut, Dara tetap berpikiran bahwa pria tersebut tetaplah ayahnya. Hal ini seperti yang ada pada halaman 213, “Dara menggigit bibirnya cemas. Pikirannya hanya satu, keadaan ayahnya. Sejahat-jahatnya pria itu, bagi Dara ia tetap ayahnya. walaupun sifatnya sudah berbeda”.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline