Melihat perkembangan teknologi saat ini dan proses digitalisasi yang begitu pesat, membuat kegiatan menulis semakin banyak dilakukan di media digital daripada media analog.
Terbukti seperti saat ini kalian sedang membaca tulisan artikel melalui ruang digital atau website dengan bantuan internet...
Walaupun pada dasarnya menulis pada media analog dan media digital merupakan kegiatan yang sama, hanya platformnya saja yang berbeda. Namun, sebelum kita maju lebih lanjut, apakah kalian sudah mengetahui tentang kedua hal tersebut?
Nah, berikut ini pengertian dari keduanya.
Media Analog
Media analog dapat dikatakan juga sebagai media cetak, sifatnya statis. Kenapa dikatakan seperti itu? Karena segala informasi disajikan dalam bentuk fisik berupa kertas dan tidak ada interaksi yang terjadi antara penulis dan pembaca. Oleh karena itu, media analog dikatakan bersifat satu arah. Hal ini berbanding terbalik dengan kehadiran media digital di tengah perkembangan teknologi, dan membuat pergeseran kegiatan menulis pada ruang digital.
Media Digital
Dari media analog kemudian bergeser ke media digital, maka terdapat proses digitalisasi. Jika masuk dalam media digital, segala kegiatan menulis dan membaca akan menjadi lebih interaktif disini. Pembaca dapat secara langsung menanggapi konten online dari penulis kapanpun dan dimanapun. Penulis dalam media digital juga memiliki peran penting yaitu sebagai komunikator pesan, pengatur informasi, dan interpreter.
Media Digital vs Media Analog
Selanjutnya, Brian Carrol dalam bukunya yang berjudul "Writing for Digital Media" menyediakan beberapa hal yang membantu kita membedakan media digital dan media analog.
Kedekatan Pada media digital audiens dan pembaca akan memiliki kedekatan yang tidak dibatasi oleh kondisi geografi namun lebih kepada minta yang dimiliki. Berbeda dengan media analog dimana penulis dan pembaca jarang memiliki kedekatan karena minimnya kesempatan untuk berinteraksi.