Matematika sering dianggap sebagai ilmu yang menyeramkan di kalangan anak sekolah. Salah satunya di mata para remaja tingkat SMP. Saat mendengar kata matematika, maka reaksi umum dari kebanyakan siswa adalah langsung ketakutan bagaikan dikejar oleh sesosok monster.
Fenomena tersebut yang mungkin menginspirasi Maria Ulfah untuk menciptakan sebuah lagu berjudul ‘Matematika Ilmu yang Menyenangkan’ yang viral di media sosial pada tahun 2019. Sebagian orang mungkin ada yang termotivasi dengan lagu itu. Selang beberapa waktu, muncul lagu yang sama dengan bagian lirik yang diubah menjadi ‘Matematika Ilmu yang Mematikan’. Hal itu pun menjadi viral di kalangan para remaja.
Menurut seorang guru BK dari SMP Don Bosco 2, hampir sebagian besar siswa di SMP merasa cemas, takut, panik jika berhadapan dengan ulangan matematika. Tak sedikit juga orang yang memiliki pandangan keliru tentang matematika. “Masih banyak orang yang ngira kalo orang jago matematika itu berarti cerdas, pinter, tapi kalo jago pelajaran lain itu biasa aja,” ujar Astrid, guru BK dari SMP Don Bosco 2.
Bahkan tak hanya itu, menurut perempuan yang hobi hang out ke mall ini, mayoritas orangtua di Indonesia merasa sangat bangga ketika anak-anaknya mendapat nilai yang tinggi atau mencetak prestasi di pelajaran matematika, namun terlihat biasa saja saat anaknya mencetak prestasi di bidang pelajaran yang lain.
Padahal sebenarnya, matematika sama seperti bidang ilmu lainnya yang memiliki tantangan serta keunikan tersendiri. Mengutip teori milik Howard Gardner tentang Multiple Intelligences, Astrid menjelaskan kembali bahwa setiap orang memiliki tipe-tipe kecerdasan tersendiri dan ada aspek dominan dari berbagai tipe kecerdasan yang dimiliki.
Bisa jadi seorang anak unggul di matematika, namun belum tentu unggul dalam hal bersosialisasi, menciptakan karya seni, dll. “Tentu tidak pas ya kalau bilang yang pintar mat, yang nilai matnya itu tinggi lebih pintar dari yang lain. Cara ukurnya nggak seperti itu. Tipe-tipe kecerdasan kan ada banyak dan berbeda-beda ya. Nggak bisa dibandingkan gitu,” kata perempuan lulusan Fakultas Psikologi ini.
Ilmu matematika sendiri berbicara tentang pemecahan masalah, mirip permainan detektif seperti di film atau serial anime. Matematika juga sangat mengandalkan logika, berpikir kritis, dan sebab-akibat. Hanya saja, banyak remaja di sekolah yang beranggapan bahwa matematika adalah ilmu yang mematikan, tidak menyenangkan, dan sulit untuk ditaklukkan bagaikan misteri game atau sebuah permainan yang tak dapat dipecahkan.
Fransiska Desy, seorang guru matematika dari SMP Don Bosco 2 pun punya pendapat tersendiri tentang matematika. “Matematika itu memang ilmu yang dikenal cukup sulit, banyak yang suka bertanya emang kegunaannya buat apa? Aljabar buat apa sih?” ungkap Desy. Namun sebenarnya jika sudah mengenali matematika, maka ilmu tersebut adalah ilmu yang penuh tantangan. Hal ini membuktikan kalau matematika itu seru dan tak jauh berbeda dari permainan teka-teki, seperti permainan House of Trap yang viral di salah satu mall besar di Jakarta.