Sambungan .........
Di tahun ini, putra mahkota Manado yang di kenal sebagai Moco atau Mocoago yang di tahun-tahun sebelumnya telah mendapakan pendidikan Spanyol di Ternate bersama Pangeran Siau, dilantik sebagai Raja Manado menggantikan Ayahnya sebagaimana pendapat Stella Mantiri; Loloda Mokoagow menjadi Raja Manado pada tahun 1644.
Pangeran yang mendapat ilmu dari Spanyol yang kelak menjadi musuh utama Spanyol juga di Sulawesi utara.
Di tahun 1644 ini, Tadohe ''Koning van Manado en Loloda" yang telah nyata iman Kristiani-nya, untuk pertama kali menyandang nama Dom Fernando sebagai nama Kristennya sebagaimana tercantum dalam Laporan Frater. Andre Lopes, dari Commission Of Fr. Provincial,untuk Fr. General, Rome Tahun 1644; ''De Tarnate a Manados so 30 legoas por mar. O rey h christo, chama-sse Dom Fernando'' terjemahan bebasnya; "Dari Ternate ke Manado itu adalah 30 legoas melalui laut (115 mil), Rajanya seorang Kristen yang dikenal sebagai Dom Fernando''.
Mengirimkan putra mahkota menuntut ilmu pengetahuan melalui Spanyol di Ternate, punya kekuatan armada laut, persenjataan berbubuk mesiu, adalah kekuatan yang dimiliki Raja Don Fernando (Tadohe) yang membentuk sejarah di Sulawesi Utara berupa kebesaran nama Manado dan Bolaang Mongondow.
Menurut Stella B Mantiri, Loloda Mokoagow resmi dilantik menjadi raja pada tahun 1644 (pada usia 23 Tahun). Maka di tahun 1644 inilah berakhirnya masa pemerintahan Raja Tadohe, Rey Cristiao Dom Fernando, Koning van Manado en Loloda, anak dari Raja Mokodompit dan Gogune. Ia digantikan sang putra mahkota, El Moco, Mocoago, yang kemudian dikenal dengan Loloda Mokoagow
LOLODA MOKOAGOW
Raja Loloda Mokoagow, Koning van Manado.
Pada tulisan kali ini saya membatasi hanya pada hadirnya kuasa asing dari Spanyol hingga VOC (Belanda) di Manado. Kiprah Loloda Mokoagow akan dibahas pada kesempatan lain melalui tulisan yang berbeda.
Profil Loloda Mokoagow
Loloda Mokoagow lahir tahun 1621. Ibunya bernama Kijaba yang pada awalnya seorang Muslim sebelum akhirnya dibaptis menjadi Kristen pada tahun 1638 sebagaimana telah di urai sebelumnya. Wilken mencatat silsilah Raja-Raja Bolaang Mongondow dalam buku Geslacht In de Taal Van Bolaang Mongondow bagian "Buk Ouman Sinomongondou'' (Buku Hikayat Berbahasa Mongondow), berikut penggalannnya:
"Jo Kijaba Notonibuloi taja duwa Tadohe adi ki Mokoagow inta Datu Binangkang, Adi ki Mokodompit, Adi Ki Konda". Artinya : "Kemudian Kijaba menikah dengan Tadohe memperoleh anak : Mokoagow yang adalah Datu Binangkang, Mokodompit (Macarompius),dan Konda".
Silsilah Loloda Mokoagow dari pihak laki laki ( ayah ) garis lurus ke atas : Loloda Mokoagow putera dari Raja Tadohe, Raja Tadohe putera dari Raja Mokodompit, Raja Mokodompit putera dari Raja Makalalo, Raja Makalalo putera dari Raja Busisi, Raja Busisi putera dari Raja Damopolii, Raja Damopolii putera dari Raja Jajubangkai dan Raja Jajubangkai putera dari Raja Mokodoludut.