Lihat ke Halaman Asli

Pantaskah Mereka Menagih Janji Jokowi

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi pernah berkata akan menjalankan tugas sebagai Gurbenur Dki Jakarta selama 1 periode dan akan membereskan problema Jakarta dalam kurun waktu pemerintahannya... Karena janji tersebut begitu banyak yang menagih janji ketika Jokowi secara resmi di usung oleh PDI Perjuangan sebagai Capres.. Katanya Jokowi adalah kutu loncat, Jokowi Ingkar Janji, sampai yang paling extreme adalah Jokowi membohongi Tuhan.

Yang menjadi persoalan disini adalah yang di tagih oleh mereka itu apa??? Apakah Jabatan Gurbenur Dki selama 1 Periode atau pemberesan problema ibukota..? Mana yang lebih penting jabatan atau amanahnya.. Jika yang mereka tagih adalah janji Jokowi sebagai Gurbenur  maka hal ini berarti bahwa ketika Jokowi sebagai gurbenur setengah hati menjalankan pemerintahan(katakanlah mau tidak mau mengurus DKI maka si penagih  mestinya tidak akan protes kan yang mereka tuntut jabatan bukan amanah) walaupun  saya yakin Jokowi tidak akan mampu berbuat demikian... Lalu di mana sifat negarawan dan kritisi dari si penagih janji..karena  kalau jabatan yang dituntut sangat terbaca bermuatan politis karena ketakutan mereka terhadap kemungkinan Capres dari si penagih janji tersebut terbentur atau tidak kesampain karena mereka juga sebenarnya yakin bahwa Jokowi akan menang. Tapi biar bagaimanapun mereka tidak akan pernah berkata jujur bahwa itu adalah bentuk ketakutan dan ketidak sukaan mereka akan Jokowi menjadi presiden.

Lalu ketika mereka berkata bahwa mereka lebih menuntut janji Jokowi dari segi amanah untuk pemberesan Jakarta selama 1 periode, apa itu bukan suatu yang tidak masuk akal?Karena kalau itu yang di tuntut maka menjadi sungguh sangat tidak pantas karena apabila Jokowi menjadi RI 1 maka bukan berarti dia hanya menepati janji membereskan Jakarta bahkan melewati janjinya karena dia akan menjadi Presiden sampai 2019 atau bila terpilih kembali bisa sampai 2024, yang mana berati bahwa Jokowi sangat sangat menepati janjinya bahkan melebihinya... Kenapa saya katakan demikian karena biar bagaimanapun Jokowi tetap akan memperhatikan seluruh wilayah Indonesia karena memang itulah tugas seorang Presiden..Bukankah DKI Jakarta masih menjadi wilayah Republik Indonesia? Jika Presiden berkata bahwa penangan banjir maka wilayah sekitar Jakarta harus turut serta dengan memerintahkan Gurbenur Jawa Barat dan Gurbenur Banten buat bekerja sama  maka hal ini tentu harus di turuti oleh para gurbenur tersebut dan para gurbenur tentunya pasti mengajak juga wilayah pemerintahan di bawahnya seperti Bekasi, Tanggerang , Bogor, Depok. Yng jelas para kepala daerah tingkat II jelas berfikir buat tidak menuruti perintah atasan kalau hal itu buat kebaikan bersama.

Lalu dari segi apa mereka mereka pantas menagih janji tersebut? yang menjadi masalah adalah ketika Jokowi mundur dari jabatan Gurbenur Jakarta dan menjadi calon Perdana Mentri Malaysia misalnya... karena Jakarta jelas bukan bagian dari Malaysia he..he..he..

Dan terkadang yang lebih menggelikan lagi adalah ketika pembully Jokowi berkata bahwa Jokowi gagal dalam membereskan Jakarta dan mereka dengan keras mengkritik Jokowi... tapi anehnya ketika Jokowi berencana meninggalkan jabatan Gurbenur DKI maka mereka juga ikut protes keras dan berkata bahwa Jokowi tidak menepati janji... bukankah hal ini menjadi logika yang sangat nyungsep... mestiya mereka berteriak kegirangan karena mereka cinta Jakarta dan Jokwi akan meninggalkan kursi gurbenur DKI ... ha..ha..ha... Itulah anehnya Indonesiaku..(sebagian orang lho.. bukan semua dan mereka yang sebagian ini malah lebih sering di liput media opininya)...

Tapi biar bagaimanapun juga kita tetap berharap akan ada perbaikan kedepan dan politik itu bukan melakukan suatu yang haram di bicarakan dan juga sopan untuk di jalankan... Mudah mudahan harapan itu ada dengan semakin dewasanya masyarakat kita menilai termasuk juga saya yang memang tidak mengerti apa apa politik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline