Kebudayaan berasal dari terjemahan kata kultur, kata kultur berasal dari bahasa Latin "cultura" yang berarti memelihara, mengolah dan mengerjakan. Hidup sebagai manusia akan memelihara, mengolah dan mengerjakan berbagai hal yang menghasilkan tindak budaya (Suwardi, 2012 : 4).
Kebudayaan merupakan sesuatu yang tidak terbatas pada hal -- hal yang kasat mata tentang manusia, tetapi juga menyangkut hal -- hal yang abstrak. Penelitian kebudayaan merupakan cabang ilmu yang mempelajari hidup manusia, karena dengan akal budi manusia akan dapat selalu berbudaya. Kebudayaan akan mencakup segala kesadaran, sikap dan perilaku hidup manusia.
Ritual sebagai salah satu komponen religi masyarakat yaitu kegiatan atau aktivitas manusia berupa pemujaan, permohonan maupun upacara ritual lainnya. Ritual berkenaan dengan ritus atau hal ihawal ritus, merupakan tata cara dalam upacara yang berhubungan dengan keagamaan (Suharso & Ana, 2011:431).
Salah satu contohnya adalah upacara bersih desa. Banyak desa di Jawa yang masih melaksanakan upacara bersih desa sesudah panen raya padi setiap tahun, karena masa panen waktunya bisa berbeda setiap tahun, maka pelaksanaan bersih desa tidak mempunyai tanggal dan bulan yang sama.
Untuk hari dan tanggal pelaksanaan upacara bersih desa tidak sembarangan ditentukan melainkan ada hari-hari tertentu di kalender jawa yang merupakan hari sakral untuk melakukan ritual bersih desa agar masyarakat terhindar dari hal -- hal yang tidak diinginkan.
Bersih desa adalah upacara ritual tradisional dimana para warga desa menyatakan syukur atas hasil panen yang baik sehingga bisa hidup dengan bahagia mempunyai cukup sandang dan pangan, hidup selamat dan berkecukupan. Oleh karena itu bersih desa dipandang sangat penting untuk dilaksanakan (Suryo, 2001:57).
Upacara ritual bersih desa merupakan pengungkapan syukur kepada Tuhan. Maka tidak perlu heran melihat berbagai macam sesaji karena sesaji merupakan simbol rasa terima kasih dan agar terhindar dari gangguan makhluk halus, seperti yang dilakukan oleh masyarakat Jawa khususnya di Desa Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang yang diwujudkan dalam bentuk upacara Bersih Desa.
Penduduk desa mengadakan persiapan dengan cermat yang bersama -- sama akan membersihkan lingkungan, memperbaiki jalan, membersihkan Sendhang yang merupakan sumber kehidupan masyarakat Jawa di Kaliwungu, membuat gunungan hasil bumi, lalu diadakan kenduri bersama di tempat sesepuh desa serta sebagai puncak acara bersih desa dengan diadakannya pertunjukan wayang kulit semalam suntuk.
Proses merupakan runtunan perubahan peristiwa dalam perkembangan sesuatu ( Suharso & Ana, 2011:392). Prosesi merupakan serangkaian acara kegiatan mulai dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan yang dilakukan selesai. Dalam upacara tradisi ruwatan bersih desa di Desa Kaliwungu memiliki proses dari awal hingga akhir dari acara ritual tersebut.
Sebelum pelaksanaan acara bersih desa, penduduk desa akan membentuk sebuah panitia pelaksanaan, bergotong royong membersihkan lingkungan, membersihkan Sendhang, membuat gunungan hasil bumi, kenduri bersih desa, dan sebagai puncak acaranya yaitu pertunjukan wayang kulit semalam suntuk.
Membersihkan Sendhang dan membuat gunungan hasil bumi biasanya dilakukan sehari sebelum acara bersih dusun, penduduk desa dengan dibantu oleh karang taruna bersama -- sama membersihkan Sendhang yang dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai Sendhang kehidupan. Gunungan hasil bumi dibuat dengan bermacam -- macam hasil tanam masyarakat mulai dari padi, jagung, kelapa, ketela, sayuran dan buah -- buahan yang akan diarak menuju tempat kenduri.