Setelah terik siang menerjang
Hembusan awan kelam siap bermalam
Setelah berlalu harus dari mana pagi buta menahhan malu
Setelah siap memulai mengapa retaknya masih terkulai
Disini, dari jauh mata memandang
Disana, dari dekat mata telanjang
Hanya bayang tak tembus pandang
Hanya bisik mengerang kesakitan