Lihat ke Halaman Asli

SRI PATMI

Dari Bumi ke Langit

Benarkah Kota Pompeii adalah Kota Sodom dan Gomorah ?

Diperbarui: 1 April 2022   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Kompas.com

Pada Hari Selasa, 28 Mei 2018 Tim Arkeolog Kota Pompeii, Italia menemukan kerangka dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Penemuan ini memunculkan spekulasi bahwa kota ini adalah Kota Sodom yang dimaksud dalam kisah Nabi Luth A.S. 

Dalam Al Qur'an secara jelas " Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri Kaum Luth itu yang atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan (batu belerang) tanah yang terbakar secara bertubi-tubi." [Surat Hud Ayat 82]. 

Dalam kitab suci Injil dijelaskan "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman k  tanah Sodom dan Gomora l  akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu" Matius 10:15.

Sejarah Kota Pompeii

Kota Pompeii ditinggali pada abad ke-6. Konon orang Italia menemukan daerah ini dan membangun 5 perkampungan. 

Oleh karena itu, Kota ini diberi nama Kota Pompeii yang artinya 5. Luasnya 67 Ha, memiliki daratan dan lautan serta Gunung yang paling terkenal adalah Gunung Vesuvius. Tanahnya sangat subur, sehingga Sebagian besar mata pencaharian disana ada Bertani, beternak dan menjadi nelayan. 

Dibangun Pelabuhan sebagai pintu keluar masuk dan berdagang disana. Dari sinilah Bangsa Yunani masuk ke Kota Pompeii dan membawa budaya mereka. Akulturasi budaya tersebut menghasilkan keyakinan baru berupa keyakinan menyembah Dewa Apollo masyarakat Pompeii.

Kota Pompeii memiliki pertautan yang erat dengan Romawi sejak 450-370 SM. Perkembangan kota ini semakin pesat, mereka membangun bangunan mewah, tempat public, hotel, teatro grande, stabian baths. 

Meski memiliki kedekatan dengan Romawi, penduduknya justru tidak mendapatkan perlakuan khusus dari Kaisar. Akhirnya mereka berontak pada Romawi 80 SM. Sayangnya, penduduk Pompeii kalah dan wilayah tersebut ditaklukkan oleh kekaisaran Romawi.

Sejak saat itu, mereka menggunakan Bahasa Latin sebagai Bahasa keseharian dan mulai menyembah Dewi Venus yang melambangkan cinta dan kesuburan. 

Dalam literatur sejarah, tanggal 5 Februari 62, kota ini dilanda gempa yang menghancurkan sejumlah bangunan. Padahal saat itu, mereka sedang mengadakan ritual kekaisaran Augustus dan upacara penghormatan arwah penjaga kota.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline