Lihat ke Halaman Asli

SRI PATMI

Dari Bumi ke Langit

Apakah Ratu Inggris Laki-Laki?

Diperbarui: 14 Februari 2022   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar : International.kompas.com

Ratu Elizabeth I memimpin Inggris dan Irlandia pada tahun 1558-1603. Ia juga dikabarkan sebagai darah terakhir Dinasti Tudor. Pada masa kepemimpinan Ratu Elizabeth I, Inggris mencapai kejayaannya bahkan beberapa sejarawan mengatakan masanya adalah The Golden Era. Meski akhir masa kepemimpinannya Inggris sempat terpuruk ekonomi pasca perang. Meminjam pepatah lama, makin tinggi pohon makin kencang pula angin yang menerpa. Sama halnya dengan Ratu Elizabeth I, membawa Inggris berjaya pada masanya, lantas tak membuat semua orang menyukainya. Ada kelompok yang tidak bertanggung jawab menyebarkan rumor dan konspirasi bahwa Ratu Inggris ini adalah laki-laki.

Latar belakang Ratu Elizabeth I ini adalah anak dari Raja Henry VIII dan Anne Boleyn. Ia lahir pada tanggal 7 September 1533. Raja Henry VIII dikenal sebagai raja yang memiliki banyak istri, karena ia berambisi memiliki anak laki-laki. Tercatat dalam sejarah, Raja Henry VIII memiliki 6 istri dan ibunda Ratu Elizabeth I adalah istri ke-2.  Diketahui Anne Boleyn adalah dayang istri pertama (Catherine of Aragorn) Raja Henry VIII.

Bagaimana Anne Boleyn bisa menikah dengan Raja Henry VIII? Saat itu, raja mengasingkan istri pertamanya dengan alasan tidak bisa memberikan keturunan laki-laki dan menikahi Anne Boleyn.  Sayangnya, Anne Boleyn juga tidak dapat memberikan keturunan laki-laki bagi Raja Henry VIII. Dengan alasan tersebut ditambah lagi dengan konflik rumah tangga yang sering terjadi, Anne Boleyn dijatuhi hukuman mati dengan cara dipancung. Anne dituduh melakukan perselingkuhan dengan 4 pegawai istana.

Saat ibunya dihukum mati, Ratu Elizabeth I masih berumur 2 tahun. Setelah eksekusi hukuman dilakukan,  Raja Henry VIII membatalkan pernikahannya dengan Anne Boleyn dan Ratu Elizabeth dianggap sebagai anak yang tidak diakui. Dari situlah gelar Princess diubah menjadi Lady.

Loh? Mengapa jadi Ratu Inggris padahal kan statusnya anak yang tidak diakui?

Berdasarkan serangkaian cerita diatas, sebenarnya Ratu Elizabeth I tidak dipersiapkan menjadi ratu. Satu alasan lagi, Ratu Elizabeth memiliki Kakak tiri perempuan bernama Mary (anak dari istri pertama Raja Henry). Status Mary juga sama, ia adalah anak yang tidak diakui. Status anak tak diakui berubah saat Raja menikahi istri ke-6 Catherine Parr yang berhasil meyakinkan Raja bahwa semua anak perempuannya berhak untuk meneruskan tahta kerajaan. Berkat jasa Catherine Parr ini akhirnya Elizabeth menjadi pewaris tahta garis ke-3 setelah Raja Henry VIII.

Garis pertama adalah Edward, anak laki-laki dari istri ke-3 (Jane Seymour). Garis ke-2 adalah Mary, garis ke-3 baru Elizabeth. Edward hanya memerintah selama 6 tahun dan meninggal dunia karena TBC.  Sebenarnya sebelum Edward meninggal, ia sempat menunjuk sepupunya yang bernama Lady Jane  Grey untuk menjadi pewaris tahta. Lady Jane Grey sempat menjadi Ratu selama 9 hari.

Mengapa 9 hari? Karena keputusan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Mary dan Elizabeth. Selain itu, keputusan tersebut menyalahi undang-undang Inggris.  Mary menduduki tahta sebagai Ratu Inggris garis ke-2 menggantikan Lady Jane Grey. Pada saat menjabat sebagai ratu, ada kebijakannya yang tidak disetujui oleh banyak orang dan menimbulkan pemberontakan untuk menggulingkan kekuasaannya (insurjensi). Mary sempat curiga, Elizabeth berada dibalik tindakan insurjensi tersebut.

Elizabeth dipenjarakan di Menara London pada tanggal 18 Maret 1554 dan menjadi tahanan rumah di Woodstock. Selama menjalani masa hukumannya, Elizabeth terus meyakinkan Mary jika ia tidak ambil andil dalam pemberontakan itu.  Hingga pada suatu titik, akhirnya Mary percaya jika adik tirinya tidak melakukan itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline