Lihat ke Halaman Asli

SRI PATMI

Dari Bumi ke Langit

Senin Pertama Tahun 2022

Diperbarui: 3 Januari 2022   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar : retizen.republika.com

Mentari pagi menyambut hari dengan kegembiraan. Langkah kaki merajut asa kembali membuka cakrawala waktu. Hangatnya sang surya yang membangkitkan gairah dan kerja endorpin lebih maksimal didalam diri. Memacu adrenalin menjalani rutinitas sedari pagi hingga petang. Dibawah naungan-Nya rasa syukur meliputi diri yang baru menyongsong awal mula siklus waktu akan terulang. Bagaimana sosok diri yang lama harus dipertahankan dan diri yang baru harus membangun bahtera ditengah badai COVID-19 yang masih belum mereda. Kukira diri akan baik-baik saja selama dibawah naungan Sang Kehidupan. Memperkuat tali pertautan dengan semesta yang terus bergerak. Agar sesekali semesta memandang upaya kecil menjadi hasil yang optimal dan upaya besar menjadi bentuk pencapaian untuk mentrigger diri supaya lebih bersemangat berkarya dan membumi tanpa kesombongan meroket ke langit.

Selang beberapa waktu berlalu dari 2021, momen paling bahagia tanpa daya dan upaya tetapi atas kebaikan-Nya kita masih bertahan dan berjuang menjadi yang terbaik. Kesedihan tak berkesudahan ketika kerabat tercinta harus berpulang kepada-Nya karena pandemi. Isak tangis tak terbendung dari lubuk hati yang paling dalam. Semua berjuang! Pemerintah, tenaga kesehatan dan kita semua berjuang! Tak ada kata menyerah selama daya juang masih mendarah. Sedikit-sedikit masih dapat merasakan sesuap nasi untuk menghidupi dan mengisi energi sebelum kekuatan diri pergi.

Kehadiran vaksin menjadi angin segar bagi rakyat Indonesia dengan harapan segera bebas dari COVID-19. Berbagai cara dilakukan agar vaksin dapat didistribusikan sebagai langkah percepatan penanganan COVID-19. Mulai dari ibu rumah tangga, anak sekolah, santri, pelaku usaha, ASN, dan masyarakat rentan mengikuti vaksinasi. Harapan demi harapan bertumbuh didalam setiap manusia, apalagi hadirnya vaksin simultan berjalan dengan bantuan dari pemerintah untuk bisa sama-sama makan membuat dapur mengepulkan asapnya kembali setelah lama mati.

Setelah harapan itu muncul, diterpa badai hebat terungkapnya kasus korupsi bansos semasa pandemi. Pupus sudah, harapan dan kepercayaan yang telah tumbuh lagi-lagi harus sirna. Dipenghujung tahun 2021, masih didera lagi oleh virus Omicron yang bersanding dengan serangkaian ceritanya.


Tak cukup sampai disitu, lagi-lagi harga kebutuhan pokok merangkak naik mengikuti perpindahan waktu dari 2021 menuju 2022. Banyak yang kecewa tetap kita bisa apa?

Cabai naik, akhirnya petani Milenial berupaya menanam cabai dengan metode kekinian dan dimodifikasi. Minyak naik, akhirnya berusaha untuk hidup sehat sedikit minyak dengan metode masak dikukus dan rebus. Telur naik, kita makan sayur dan mencukupi protein dalam tubuh dengan protein nabati dari tempe dan tahu. Elpiji naik, kita masih dapat menyalakan api semangat dengan berupaya mencari dana lebih dan mengharapkan insentif dari pemerintah sebagai penyeimbang kebutuhan yang serba naik.


Senin Pertama Tahun 2022

Senin Pertama Tahun 2022... 

Seimbangkanlah hidup ini dengan bahagia dan sedih yang proporsional. Hitam dan putih sebagai penghias warna yang saling melengkapi rasa. Kita berupaya maksimal dan berdoa menyerahkan segala keputusan dalam goresan takdir-Nya. Semoga langkah kita tidak menjauhi garis takdir dan tetap berada dalam jalan takdir yang telah ditentukan. Aaamiin... 

Jaksel, 3 Januari 2022

Salam, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline