Lihat ke Halaman Asli

SRI PATMI

Dari Bumi ke Langit

Kontingensi Bertahan Hidup Saat Erupsi Gunung Semeru

Diperbarui: 5 Desember 2021   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar : 99.co

Indonesia dilewati oleh jalur api, itulah sebabnya Indonesia memiliki gunung berapi yang aktif dan dapat erupsi sewaktu-waktu. Erupsi terbesar yang pernah terjadi di Indonesia adalah Gunung Tambora pada tahun 1815 dan Gunung  Krakatau pada tahun 1883. 

Erupsi gunung berapi merupakan bencana yang berbahaya yang menimbulkan gempa tektonik, lava panas, lahar dan hujan abu yang berbahaya bagi kesehatan serta keselamatan. 

Dampak lainnya adalah berupa dampak fisik jika kondisi tidak siap siaga saat erupsi, dampak ekonomi, sosial dan kerusakan lingkungan. Salah satu tugas pemerintah menolong warga pada kawasan rawan bencana erupsi gunung berapi melalui transfer pengetahuan dan pendidikan untuk meminimalisasi kerugian material dan nonmaterial. 

Aturan tersebut secara sah tertuang dalam UU No.24 tahun 2007, Kepmenkes No.145 tahun 2007, Kepmen Pertambangan dan Energi No. 1054.K/12/MPE/2000, UU No.36/2009. Aturan ini secara jelas membuktikan keseriusan pemerintah dalam upaya penanganan bencana alam erupsi gunung berapi. Terpapar dengan faktual tentang hak dan kewajiban yang diterima oleh masyarakat terdampak dan penyuluhan terhadap bahayanya bencana alam. 

Beberapa masyarakat lokal masih menjunjung tinggi kearifan lokal di daerah tersebut. Mereka mempercayai mitos tentang letusan gunung berapi bukanlah bencana melainkan berkah dari alam yang patut disyukuri. Salah satunya adalah masyarakat Bromo dan mitos Raden Kusuma. 

Terlepas dari sudut pandang apapun, bencana alam harus diminimalisasi korban jiwa yang berjatuhan. Mengingat kecanggihan teknologi yang sudah dapat dipergunakan mendeteksi erupsi dengan tingkat akurasi yang tinggi. Artinya bencana alam erupsi dapat ditanggulangi sedari dini. 

Berdasarkan aturan perundang-undangan negara, penyuluhan dilakukan oleh beberapa lembaga terkait seperti Dinas Kesehatan, Puskesmas, PMI, LSM, Donor Agency, BPBD setempat. Penyuluhan dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya gunung berapi, kesiapsiagaan dan penyelamatan diri. 

Pada saat terjadi erupsi lakukan hal ini : 

1. Tanggap 

Saat terjadi erupsi gunung berapi sebaiknya tetap tenang dan tanggap menerima informasi dari media yang dapat dipercaya. Tim mitigasi bencana di pos pengamatan akan menyampaikan kondisi siaga, darurat dan kapan harus evakuasi dilakukan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline