Lihat ke Halaman Asli

Patma Sulistiana

Mahasiswa UNTIRTA Jurusan Pendidikan Sosiologi (S1)

Derai Hujan

Diperbarui: 26 Desember 2021   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala kau dan hujan sama-sama menggema

Rantingpun enggan menunjukan suara jatuhnya

Secercik air hujan yang di genggam

Ternyata tidak menenangkan gelisahnya

Sore itu nampaknya pelangi muncul

Hijau, kuning, kelabu, merah muda, dan biru

Bukan sebuah lagu, melaikan indahnya lukisan kalbu

Anak kecil mengenggam sebuah payung yang lucu

Digenggam pula tanganya oleh sang ibu

Membawa seikat bunga yang layu

Berharap bapak membawa bunga yang baru

Hujan selalu menjadi saksi pilu dan rindu

Perasaan yang membaur menjadi satu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline