Lihat ke Halaman Asli

Strategi Mempertahankan Bisnis Kuliner di Masa Pandemi

Diperbarui: 16 Maret 2021   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Seperti yang sudah kita ketahui, pertengahan bulan Maret 2020 telah menjadi awal mula banyaknya ketidakpastian yang timbul dan dirasakan oleh hampir seluruh masyarakat di penjuru dunia. COVID-19 yang sudah berlangsung selama hampir satu tahun telah memberikan dampak besar bagi pengusaha kuliner. 

Bahkan banyak Anggota APKULINDO (Asosiasi Pengusaha Kuliner Indonesia) mengalami penurunan omzet yang signifikan hingga berakhir gulung tikar.

Salah satu pebisnis muda lulusan Manajemen Industri Katering UPI, Rakhmat Alief Marta telah berhasil mempertahanan bisnis kulinernya di tengah pandemi yang penuh ketidakpastian ini. 

Meskipun bisnis yang ia miliki sempat mengalami collapse, ia mampu membangkitkan dan mengaturnya kembali sehingga bisa mendekati stabil seperti kondisi sebelum pandemi. 

Dalam siaran langsung yang beliau (@rakhmatalief) lakukan bersama akun Instagram @kknupi_tasikmalaya, beliau mengatakan bahwa ada beberapa strategi khusus yang bisa pebisnis lakukan saat ingin mempertahankan atau membangun bisnisnya kembali, terutama yang berkaitan dengan kuliner di masa pandemi.

Tidak mudah namun sederhana, berikut adalah beberapa tips atau strategi mempertahankan bisnis kuliner yang bisa kalian terapkan di masa pandemi :

1. Niat dan berani memulai

Mulailah segala sesuatu dengan niat, kemudian beranikan diri untuk merealisasikan hal tersebut dengan sepenuh hati. Manusia memiliki banyak sekali ide dan imajinasi, namun hal tersebut hanya menjadi angan-angan belaka bagi kebanyakan orang. 

Nah menurut owner outlet kuliner Catatansimamat, Rakhmat Alief, beliau berpendapat bahwa segala sesuatu apapun itu jenisnya, sebaik-baiknya ide adalah ide baik yang direalisasikan. Selain harus memberanikan diri, kita juga harus tetap berhati hati agar tidak salah arah atau tersesat di suatu hari nanti.

2. Research and Development 

Agar keberanian kita tidak sia-sia, tentunya akan sangat baik jika dibarengi dengan penelitian dan pengembangan yang sesuai dengan tujuan. Hal tersebut dapat memberikan perspektif atau pencerahan lain kepada calon pebisnis dan juga mengurangi risiko kelimpungan bisnis terkait kedepannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline