Lihat ke Halaman Asli

peningkatan kualitas sistem pelatihan dan pelayanan penempatan tenaga kerja

Diperbarui: 1 Juli 2024   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Masalah pengangguran dan ketenagakerjaan sampai saat ini masih menjadi perhatian utama disetiap negara di dunia khususnya dinegara yang sedang berkembang. Kedua masalah tersebut merupakan satu kesatuan yang keduanya menciptakan dualisme permasalahan yang saling bertentangan antar satu dengan yang lainnya. Dualisme tersebut terjadi jika pemerintah tidak mampu dalam memanfaatkan dan miminimalkan dampak yang diakibatkan dari dua persalahan tersebut dengan baik. Namun jika pemerintah mampu memanfaatkan kelebihan tenaga kerja yang ada maka dualisme permasalahan tidak akan terjadi bahkan memberikan dampak yang positif dalam percepatan pembangunan. Demikian sebaliknya jika pemerintah tidak mampu memanfaatkan maka akan menciptakan dampak negatif yaitu mengganggu pertumbuhan ekonomi. Dilihat dari sudut pandang positif tenaga kerja merupakan salah satu sumberdaya yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan dan kemajuan ekonomi suatu negara. Namun dari sudut pandang yang lain meningkatnya tenaga kerja justru sering kali menjadi persoalan ekonomi yang sulit untuk diselesaikan oleh pemerintah. Sebagai akibat dari kurangnya pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan sebagai dampak dari meningkatnya jumlah penduduk yang ada, sehingga tenaga kerja yang ada tidak terserap secara penuh, konsekuensinya terciptalah pengangguran.

Berdasarkan asumsi tersebut maka keberadaan pendidik dan tenaga kependidikan sangat penting sehingga pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia harus dilakukan secara tepat. Pengelolaannya bukan hanya sekedar pengadaan sumber daya manusia, melainkan harus dengan menggunakan fungsifungsi manajemen, mulai dari perencanaan yang matang, melakukan rekrutmen dan seleksi, pengangkatan dan penempatan sesuai dengan latar belakang pendidikannya, pemberian kompensasi secara adil, serta melakukan pengawasan dan penilaian agar tugas dan tanggung jawab pendidik dan tenaga kependidikan searah dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Namun, di MTs Al-Mansur Biangloe Kabupaten Bantaeng berdasarkan observasi terdahulu bahwa di MTs AlMansur Biangloe Kabupaten Bantaeng telah menggunakan fungsi-fungsi manajemen tetapi belum maksimal khususnya dalam proses pengadaan pendidik dan tenaga kependidikan, seperti rekrutmen yang dapat dilakukan secara tiba-tiba tanpa perencanaan yang matang atau merekrut tidak sesuai dengan kompetensi serta mengangkat pendidik pada bidang yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan aktivitas pelaksanaan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan dan menemukan upaya yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui manajemen pendidik dan tenaga kependidikan.

Di era globalisasi yang dinamis, dunia kerja terus berkembang dengan pesat. Tuntutan kompetensi dan keterampilan pun semakin tinggi, menuntut individu untuk selalu beradaptasi dan meningkatkan kualitas diri. Sistem pelatihan dan pelayanan penempatan tenaga kerja memegang peran krusial dalam mempersiapkan angkatan kerja yang mumpuni dan siap bersaing di pasar global.

Meningkatkan kualitas sistem pelatihan dan pelayanan penempatan tenaga kerja bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Dengan upaya bersama, kita dapat membangun sistem yang efektif dan efisien dalam melahirkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif yang

dilakukan di MTs Al-Mansur Biangloe Kabupaten Bantaeng dengan menggunakan pendekatan metodologi yaitu melalui pendekatan fenomonologi, pendekatan yuridis, pendekatan sosiologis dan pendekatan pedagogis. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala madrsah, wakil kepala madrasah, guru, tenaga administrasi madrasah, tenaga perpustakaan, dan tenaga laboratorium dengan jumlah sampel informan yang di ambil adalah sebelas orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan instrumen penelitain kualitatif yaitu peneliti sendiri kemudian dikembangkan dengan instrumen lain seperti instrumen pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi. Pengolahan data dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, proses pengolahan datanya dilakukan bersamaan dengan proses berlangsungnya pengumpulan data, seperti saat melakukan wawancara peneliti telah melakukan analisis data dari informasi atau jawaban yang didapatkan dari informan.[1] Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan kuesioner.Observasi yang dilakukan

 

dalam penelitian ini adalah serangkaian pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti sebagai suatu bahan bagi penulis untuk kemudian dianalisisMenurut Sugiyono (2013:200) "Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya."[2]

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline