Lihat ke Halaman Asli

Ben-Hur, Belajar Kedamaian dari Sebuah Film

Diperbarui: 13 Oktober 2016   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Ben-Hur. Benhurmovie.com

Sebuah film dengan Judul Ben-Hur adalah film yang diadaptasi lagi setelah beberapa puluh tahun sebelumnya diproduksi dan sukses meraih penghargaan. Menarik di sini mempelajari pesan yang disampaikan di dalamnya.

Jalan cerita singkat dari Film iniadalah Judah Ben-Hur adalah seorang pangeran /keluarga bangsawan Yahudi yang berkawan karib dengan saudara angkatnya bernama Messala adalah seorang anak yatim dari Romawi yang dijadikan anak angkat oleh Keluarga Ben-Hur.

Dalam kepulangannya setelah 3 tahun menjadi tentara Romawi Mesala kembali lagi ke Yerusalem, dia pergi pada waktu itu dikarenakan dia mencintai adik Ben-Hur yang bernama Tyrsah, namun Ibu ben-HUR tidak menyetujui. Maka kecewalah Messala dari keluarga itu dan menjadi Tentara Romawi, perang demi perang yang dimenangkannya membuat dia menjadi perwira dan pemimpin Legiun Tentara Romawi.

Ketika di Yerusalem dia harus memastikan keamanan bagi Gubernur romawi yang baru karena di situ telah meningkat pemberontakan kaum Zelot yang berjuang melawan sifat menindas tentara Romawi (Israel memiliki sejarah panjang dengan penjajahan Romawi) namun sebuah tragedi menimpa prioritas tugas nya sang perwira ini Mesala, bahwa sang Gubernur mengahdapi penyerangan yang sangat fatal dan ironisnya penyerang berasal dari dalam rumah Ben-Hur.

Penyerang adalah seorang muda kaum zelot yang diobati karena terluka di dalam peperangan, Ben–Hur sebenarnya keluarga terhormat dan tidak mendapatkan penindasan dari Romawi tetapi sejak saat peristiwa penyerang Gubernur, Ben-Hur dan keluarganya harus dihukum karena dituduh berupaya membunuh Gubernur Romawi.

Seorang pangeran yang ramah dan baik hati, penuh dengan kemewahan dalam waktu singkat dihukum menjadi budak pendayung kapal perang Romawi dan keluarganya ibu dan adiknya tidak diketahui nasibnya (rupanya mereka dipenjara dalam sebuah gua dan menderita kusta yang sangat mengerikan). 

Kini Ben–Hur menjadi seorang budak dengan penderitaan yang teramat sangat tidak berharga lebih rendah dari sampah sekalipun, dia kehilangan segalanya. Dia menderita dan keluarganya habis oleh perbuatan yang tidak dilakukan tetapi karena hendak berbuat kedamaian di kotanya yang mulai terkotak oleh dendam dan ingin saling melenyapkan.

Messala menghukum keluarga Ben-Hur, keluarga yang telah mengangkat anak dalam hidupnya. Ben–Hur 5 tahun hidupnya dihabiskan dalam cambukan dan rantai kapal yang selalu mengikat dirinya dlm pengap dan kotornya ruang bawah kapal, sangat bertolak dengan istana tempat dia berasal dan tinggal di dalamnya.

Hidupnya dipenuhi dendam walau wajahnya dan bentuk tubuhnya masih bisa dikenali istrinya tapi istrinya tidak bisa menerima monster kebencian dan dendam yang mengendalikan hidup Ben-Hur.

Singkat cerita ketika pada suatu kejadian pada waktu itu terjadi sebuah peristiwa hukuman penyaliban yang diderakan kepada seorang bernama Yesus dari Nasareth, pada suatu kejadian ketika Yesus terjatuh akibat memikul Salib, Ben-Hur yang iba hati akan memberi minum, maka tentara romawi mengusirnya sehingga dia mau melawan dengan mengambil batu utk dilempar, namun Yesus memegang tangan dan menahannya, dan dia mendengar Yesus bicara, ”Aku memberikan hidupku menurut kehendakku.”

Ben-Hur rupanya terkesima dengan pernyataan itu, tentang kerelaan yesus menjalani derita dan Hukuman yang sebenaranya bukan untuk dirinya. Dan pengampunan di tengah derita yang memuncak di atas kayu salib, Yesus menyampaikan pengampunannya atas semua perbuatan yang ditimpakan atas dirinya karena mereka tidak tahu apa yang diperbuatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline