Lihat ke Halaman Asli

Politik Anak Satu di Cina Sudah Mulai Ditentang Warganya

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Frau mit zwei Kindern im südchinesischen Dongguan: Richtlinien aufgeweicht

Seorang pengacara diBeijing Yang Zhizhu telah dipecat dari tempat kerjanya karena istrinya melahirkan anak yang kedua.Tetapi dia tidak menerima keputusan pemecatan ini dan telah mengadu ke pengadilan.Proses pengadilan ini telah menarik banyak simpati di kalangan masyarakat. Tampaknya pejabat di Cina mulai ada keraguan tentang kebijakan politik satu-anak dalam satu keluarga.

Sejak tahun 1970 Komunis Partai Cina telah mengeluarkan undang undang satu keluarga hanya boleh punya anak satu.Pelanggar Undang Undang selain akan dipecat dari tempat kerjanya juga mendapat hukuman denda 240.642 Yuan ( 27000 EU ).

Alasan dari pengacara dalam pengadilan di Beijing : Kenapa harus membayar denda untuk anak sendiri dan pada saat ini Cina tidak perlu lagi mengurangi jumlah kelahiran, karena jumlah kelahiran pada saat ini sudah sangat rendah.

Penjabat Cina yang biasanya bertindak keras terhadap pelanggar peraturan bertindak setengah setengah membiarkan proses berjalan terus.Bahkan surat kabar partai komunis menulis tentang kasus ini dan mengeluarkan hasil Survey dimana 91 persen responden mendukung dia . Rupanya sudah banyak penentang Politik keluarga dengan hanya boleh punya anak satu.

Rupanya gejala yang terjadi di barat ( Eropa ) juga terjadi di Cina dimana menurut statistik di Cina dimasa depan jumlah orang tua akan lebih banyak dari pada anak anak muda.Diperkirakan tahun 2047 dari 100 pekerja ,40 orang berumur lebih dari 65 tahun.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline