Lihat ke Halaman Asli

Bias Asa

Saya adalah seorang yang punya kegemaran mencurahkan isi kepala juga isi hati dalam tulisan

Senggama Puisi

Diperbarui: 30 Mei 2021   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

bintang malam.com

kekasih adalah matahari perak yang memeluk liuk tubuhku di dalam gumpalan awan

betapa bahagia ketika terik meneteskan embun embun
mengucup bibir kita yang kering oleh antiseptic dan disinfektan akibat terlalu takut dengan wabah yang tak kunjung hilang

bintang merah muda memulaskan warnanya di kedua pipiku
terpejam aku saat punggung tanganmu menyeka udara panas di dahiku
''sayang, tanganmu kering kurasa kehilangan ph nya akibat terlalu sering kau cuci''
kataku

kita saling memandang lalu tertawa berdua
sejurus kita sehati, kurasa.
konyol sekali bukan?
hampir dua tahun lamanya kita menjadi begitu konsumtif pada sabun cair dan sanitizer
tapi semuanya tetap sama sayang
masih juga kita tak mampu membersihkan jiwa kerdil kita
kita masih saja tak mampu terbebas dari virus virus cinta yang membuat kita harus flu tak henti hentinya

''sayang, aku sakit perut'' kataku
''ah, kunyah daun jambu saja'' katamu
''kau jangan ke dokter sayang, nanti dibilangnya kau corona, kalau kau di isolasi siapa yang akan menyiapkan pakaianku nanti, membuatkan aku sarapan dan kopi di pagi hari''
kau kembali terkekeh, mataku melotot


ah tapi kau benar sayang
mana boleh kita dipisahkan oleh dinding isolasi, belum lagi jika aku tak di beri obat lalu sakit ku semakin parah, siapa yang akan mengantar ku muntah ke kamar mandi

akhirnya sayang, kita tak usah membahasakan apa apa
kita bercumbu saja di malam malam yang terasa panjang
kemudian di siang hari kita akan makan sedikit sedikit agar tidak terlalu cepat habis beras di gentong kita
untuk mencari kita serba terbatas
jualan sepi, ojek sepi, semua orang berusaha mengikat batu pada perut perut mereka sendiri agar lapar tak menghantui
sementara mengharap tunjangan corona kita tak berani, kan?
baiklah akhiri saja perbincangan kita dengan senggama puisi
biarkan syair dan rima mengalir di segenap tubuh kita, sebelum besok diganti dengan sabun cair dan hand sanitizer lagi.

Kepahiang, 30 mei 2021

12.01 wib.

Bias Asa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline