Setelah terjadinya perdebatan alot mengenai diperdengarkan atau tidaknya rekaman kasus Freeport kemarin di Majelis Kehormatan Dhewan (MKD), pasti di depan televisi ada pergumulan di benak kita masing-masing agar rekaman tersebut diperdengarkan. Penantian keputusan ini genting layaknya "keputusan" ketika kita sedang diterima atau tidak dalam suatu wawancara di perusahaan (biar agak klise gitu). Setelah akhirnya diketuk untuk diperdengarkan, akhirnya kita semua menghela dan bersyukur.
Namun setelah mendengar rekaman dan membaca transkrip yang ada, saya pribadi menyatakan salut untuk seorang manusia yang bernama M. Riza. Dari percakapan yang diperdengarkan, sangat kelihatan sosok ini sangat lihai dan licin bak belut ataupun sidat kampung. Mengapa saya bisa menyimpulkan demikian? Dalam banyak hal dari pertek-tokan yang terjadi dalam percakapan tersebut, bisa kita menyimpulkan bahwa yang menjadi aktor utama adalah M. Riza, sedangkan si Novanto hanya membumbui ataupun mengafirmasi kalimat yang dikeluarkan M. Riza.
Tidak tanggung-tanggung topik yang diperbincangkan dalam rekaman tersebut, mulai dari kasus politik, kasus pemilu, kasus investasi dan ekonomi bahkan kasus PSSI dan sepakbola pun dibahas, untungnya M. Riza tidak membahas infotainment ataupun broker Robby yang sudah ditangkap oleh polisi, coba kalau sampai pembicaraan tersebut dibahas apa tidak makin heboh ini kasus? Yang saya salut dari kawan kita yang satu ini adalah dia tetap peduli pada otot-otot pemain bola yang tidak bisa latihan karena PSSI dibekukan sama presiden. Saya rasa jika kita semua berkenan dan setuju, karena begitu concernnya beliau ini pada otot pemain bola dan sepakbola, mengapa tidak kita jadikan aja M. Riza sebagai ketua PSSI yang baru. Siapa tau dia dapat melobi Michael Platini dan Sepp Blatter agar piala dunia 2018 kita yang jadi pemenangnya, caranya bagaimana? Ah itu mah perkara gampanglah, serahkan aja ke M. Riza, jadi itu barang, cakep dah..............................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H