Lihat ke Halaman Asli

sang cenderawasih

penulis di saat sepi

S.U.A.R.A

Diperbarui: 30 September 2020   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Itu suara terdengar lagi dari Pasifik
Itu suara dinyanyikan lagi di PBB.
Ada suara menjawab lagi itu suara
Ada suara terucap bagi itu suara.

Kita terdiam tatkala ada suara tangisan
Kita mati-rasa saat kekerasan disuarakan
Kadang hanya angin menemani suaranya korban
Kadang dalam doa kita lupa suarakan mereka

HAM, menjadi suara segelintir orang
HAM, barang mewah yang disuarakan saat pemilu
HAM, disuarakan mereka yang diberkati Sang Ilahi
HAM, Hak Asasi Manusia bukan Hanya Anda Manusia.

Kita layak mendengarkan suara hati
Sudahkah kita suarakan tangisan kemarin?
Suara kita harus jujur dihadapan Sang Ilahi
Kapankah suara itu bisa kita sudahi?

Suara itu mungkin terdengar lagi,
Jika suara kita masih apatis
Jangan terlambat suarakan solusi
Karena penyesalan suaranya di akhir

Jakarta, 29920
Marvin Irian "Sang Cenderawasih"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline