Jika melihat tampilan grafik XAUUSD pada timeframe H1 pada gambar 1, maka siapapun akan mengenali waktu yang tepat untuk masuk di pasar. Pada harga berapa masuk melakukan beli, jual dan di harga berapa keluar dalam kondisi profit.
Saat timeframe lebih kecil, akan semakin jelas dimana bisa masuk dan keluar. Masalahnya, tampilan tersebut adalah masa lalu, sudah berlangsung alias kadaluarsa. Sementara yang dihadapi saat trading adalah memprediksi harga akan kemana.
Alat bantu berupa indikator yang disediakan memberi informasi harga saat ini dan harga masa lalu bukan harga yang akan datang.
Indikator bisa memberi informasi mengenai trend, pola yang sangat mungkin berlaku di "waktu yang akan datang" dalam kerangka waktu tertentu (timeframe). Indikator memberi informasi harga berada pada posisi "bukit dan lembah".
Lalu bagaimana strategi agar bisa mengambil profit dari pasar?
Setiap trader yang sukses memiliki style, strategi dan aturan yang sangat ketat! Setiap trader memiliki strategi entry dan exit namun rerata kegagalan terjadi karena melanggar aturan yang ditetapkan sendiri.
Contoh strategi berdasarkan indikator pada gambar2. Indikator menunjukkan harga masih dalam arah turun. Jadi sebagai scalper dengan modal $100 dan siap meresikokan (rugi) $5 dengan menjual di harga 1695, stoploss 1696, takeprofit 1693, lot 0,01. Jika harga kemudian melewati 1996 maka akan mengalami kerugian $1 sebaliknya bila harga melewati harga 1693 maka akan mengalami profit $2.
Strategi tersebut tentu berbeda bagi trader dengan gaya trading intraday, swing dan position trader. Strategi trading yang ideal adalah kombinasi seimbang dari gaya trading, modal.