Lihat ke Halaman Asli

Daniel Pasedan

Berkeluarga, dua anak

Mengapa Ikan Laut di Gunung Berformalin?

Diperbarui: 19 Mei 2018   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : new.labsatu.com

Setiap 1 minggu kami mengkonsumsi 3-4 kg ikan laut "segar" dan ikan kering yang dibeli di pasar. Ikan laut menjadi salah satu teman nasi plastik yang setia, namun apalacur beberapa waktu lalu gencar berita di media lokal yang memberitakan penemuan ikan yang mengandung formalin. Jumat kemarin, petugas menemukan 1,6 ton ikan kering berformalin, minggu sebelumnya ikan laut basah berformalin ditemukan di pasar.

Apa itu formalin?

Formalin adalah senyawa kimia formaldehida atau biasa disebut metanal, merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuk gas atau cair yang dikenal sebagai formalin atau padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane.

Apa saja bahaya formalin?

Menurut laman halosehat, ada 15 bahaya formalin bagi kesehatan dalam jangka pendek seperti iritasi mata, iritasi pernafasan, mual, gangguan pada kulit, gangguan menstruasi, kanker hidung, diare, kanker otak, gangguan proses pertumbuhan, kanker paru, sakit kepala, koma-kematian, gatal dan dalam jangka panjang, formalin dapat menyebabkan penyakit paling mematikan di dunia.

Mengapa ikan diberi formalin?

Tangkapan layar twit SBY

Tentu saja jawaban seperti itu sungguh tidak diharapkan, namun setidaknya ada 2 alasan yang bisa diterima akal.

Pertama, segi bisnis keuntungan. Dengan memberikan formalin pada ikan maka ikan tidak cepat membusuk, dengan begitu keuntungan yang diperoleh bisa lebih besar dari pada tidak memberinya formalin.

Kedua, (pikiran negatif) bahwa ada oknum tertentu yang dengan sadar dan bermaksud ingin merusak dan membahayakan kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi ikan berformalin. Tidak hendak menuding bahwa "beri racun, sediakan obat". Pikiran-perbuatan demikian sungguh jahat, dengan meracuni dan menyediakan obat lalu mengabil keuntungan dari penjualan obat/ penawar adalah pikiran-perbuatan yang sangat jahat!

Dari fakta yang terjadi di lapangan bahwa masih ditemukan produk pangan tertentu yang mengandung formalin, setidaknya ada dua hal prioritas yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat.

Pertama, pemerintah dalam hal ini dinas terkait, ketat dalam mengawasi produk-produk pangan yang tersedia di pasar dan melakukan penindakan tegas terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam proses meracuni konsumen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline