Pilkada DKI Jakarta sungguh menarik perhatian seantero Nusantara dan saya tertarik untuk menuliskan terawang meskipun tidak punya hak pilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017 apalagi dipilih jadi Gubernur atau Wakil.
Putaran kedua hampir pasti sebelum KPUD mengumumkan hasil resmi penghitungan suara dan tentu saja kedua tim yang akan lolos sedang berupaya menganalisa dan mengevaluasi seluruh rangkaian strategi yang sudah dilakukan tim pemenangan calon masing-masing yang berujung pada strategi pemenangan calon pada putaran kedua.
Sudah hampir pasti bahwa pemenang Pilkada DKI adalah pasangan Ahok-Jarot ATAU Anies-Sandi.
Hal yang menarik adalah menerawang dampak dari hasil pilkada DKI yaitu jika Ahok-Jarot yang unggul dan jika Anies-Sandi yang terpilih.
Mari kita telusuri sambil menyiapkan KOTOR[kopi Toraja]... lalu sruput perlahan.
- Ahok-Jarot Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2021.
Penduduk Jakarta lebih paham dan sudah merasakan apa yang telah dilakukan oleh Ahok-Jarot sejak diberi mandat memimpin Ibukota. Soal pembangunan pisik, soal penataan birokrasi, pelayanan publik, tentang kepatuhan azas-aturan, termasuk persoalan karakter yang kerap menjadi polemik di tengah masyarakat.
Persoalan klasik yang Ahok-Jarot akan hadapi adalah kencangnya badai tornado dari legislatif yang akan terus berjuang hingga titik
darahkeringat terakhir untuk mendapatkan akses, persetubuhan dalam "mengelola" APBDBisa dipastikan bahwa semua program, kerja yang telah dinyatakan akan lebih ditingkatkan lagi. Jadi sesungguhnya tidak rumit menebak apa yang bakal terjadi.
Pak Anis kembali ke habitat lamanya bergelut dengan dunia kampus sementara pak Sandi lebih giat lagi dengan dunia bisnisnya.
Anies-Sandi Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2021.
Ini yang menantang untuk diterawang.
Yang pasti bahwa Jakarta
bebastanpa banjir,bebastanpa macet, Anggota Dhewan bahagia rukun dan damai, tanpa demonstrasi, APBD meningkat. Alangkah indahnya mimpi ini, terawang merajut kebangsaan sungguh menjadi kenyataan.