Lihat ke Halaman Asli

Daniel Pasedan

Berkeluarga, dua anak

Ibu-ibu Ini Butuh Dirangsang

Diperbarui: 22 Februari 2016   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya tidak keliru jika saya menjuluki diri ini sebagai manusia gatal!...

Sebelum masuk ke fase klimaks, adalah wajib melakukan pemanasan ringan. Segala sesuatu yang sudah tidak lazim maupun yang sudah lumrah dilakukan tetap saja butuh awalan yang baik.

Sehari-harinya, saya berada di lingkungan perempuan. Tidak kurang dari seratusan perempuan ada di sekitaran saya dalam radius seratus meter dan rerata mereka adalah perempuan energik, cerdas walau kadang lesu.

Membahas Ibu alangkah baiknya jika membahas anak terlebih dahulu.

Jadi begini. Anak-anak perempuan di sekitar saya berasal dari latar belakang keluarga, ekonomi, wawasan, mimpi yang beranega ragam.

Suatu siang saya terakhir pulang dari sekolah. Matic kesayangan saya tunggangi lengkap dengan jaket tebal, helm, kaos tangan tidak ketinggalan bantal di depan dada. Entah kenapa saya berbelok arah dan menyusuri jalan desa yang terluka parah penuh kubangan. Kondisi lapar dan capek tidak saya hiraukan.

Dari jauh terlihat sosok perempuan berjalan searah denganku, tanpa pelindung kepala berbalut seragam putih abu. Terik matahari tidak membuatnya berhenti berteduh... hmmm itu siswaku.

Ayo... saya bonceng. Tanpa ragu dia naik. Rumah kamu di mana? di sana Pak... dengan nada datar. Di depan lurus apa ke kiri? di sana lagi ke kiri Pak... Hmmm... rupanya masuk ke kampung dengan jalan berbatu.

Setelah menempuh beberapa kilometer, mulailah terasa lapar yang sangat. Medan jalan berlubang, berbelok, tanjakan, lalu menurun lagi ciri khas jalan di kampung. Jauh juga rumah kamu yah... rumah kamu yang mana? masih di atas Pak...

Di depan terlihat beberapa anak sekolah berpacu menyusuri jalan... ternyata siswaku lagi. Ini kalian satu kampung semua?... Iya pak... kalau saya masih di atas lagi setelah rumah itu... sambil menunjuk ke arah bukit... kami duluan yah...

Hmmmm... luar biasa perjuangan anak-anak ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline