Lihat ke Halaman Asli

Daniel Pasedan

Berkeluarga, dua anak

Diperkosa: Kalau Tidak Bisa Melawan, Nikmati Saja

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sungguh tragis nasib mbak Ana!

Diakui memang, setiap laki-laki yang berpapasan dengannya dibuatnya terpana menyaksikan pemandangan indah di depan mata. Wajar saja karena memang Ana adalah sosok yang menyenangkan, selain berparas ayu, perawakan tinggi semampai selalu menjadi objek yang mengundang decak kagum.

Agh kok larinya ke fiksi toh... niatnya kan politik...

Bukannya bermaksud menghina para korban pemerkosaan yang belakangan terjadi dengan tema rok mini atau pun korban perkosaan yang akan datang. Sekali lagi Tidak!

Penguasa negeri ini adalah Pemerkosa!

Hak-hak rakyat diperkosa sedemikian rupa, dengan teknik dan gaya yang melebihi ajaran kama sutra. Tentu saja selaku pemerkosa, mereka sungguh menikmati perbuatan mereka.

Kasus perkosaan ditutupi dengan perkosaan yang lain dan ajaibnya! tidak ada yang berani menghukumnya.

Ada 2 peluang yang bisa dilakukan rakyat selaku korban perkosaan yang sedang dan masih terus diperkosa.

Yang pertama adalah Melawan, percuma saja teriak-teriak minta tolong. Siapa yang akan menolong? Siapa yang akan mendengarmu? sekelilingmu itu para tuna rungu. Yang bisa dilakukan adalah melawan pemerkosa dengan sekuat tenaga bahkan nyawapun taruhannya!

Kalau tidak bisa melawan, nikmati saja!

Yang kedua adalah nikmati saja! mungkin dengan menikmati segala perlakuan pemerkosa maka dengan sendirinya akan berubah menjadi nikmat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline