Lihat ke Halaman Asli

Daniel Pasedan

Berkeluarga, dua anak

Penebar Ranjau Ternyata Seorang Dosen

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pak Broto siang itu sungguh syok, setelah keluar dari bank ternama mengambil uang untuk membayar gaji karyawannya. Dalam perjalanan pulang itulah dia merasa ada yang aneh dengan mobil yang dikendarainya segera saja dia mencari tukan tambal ban untuk memeriksakan kondisi ban mobil.

Bapak habis dari bank yah...? lho koq tahu... iya pak ini sudah banyak kasus, ban ditusuk dengan besi payung yang sudah diruncingkan, modusnya banyak sekali jadi mesti hati-hati saat parkir.

Lain lagi dengan Joni, sedang menuju acara nikahan dengan pacar barunya. Dalam perjalanan ke resepsi, ban motor yang dikendarainya kempes. Setelah diperiksa ternyata ada dua paku nancap di ban belakang.

Apapun motif dan motivasi dari pelaku penusukan ban maupun penebar paku jelas merupakan tindakan tidak terpuji yang sangat membahayakan keselamatan pengendara.

Beberapa upaya yang dilakukan pihak keamanan maupun sukarelawan agar modus penggembosan ban bisa berkurang adalah dengan memasang kamera di tempat parkir, dengan besi bermagnet maka paku-paku yang sengaja disebar oknum tak berperikendaraan dikumpulkan dan tentu selaku pengendara wajib selalu waspada dengan kondisi kendaraan yang digunakan.

Ranjau seperti apakah yang disebar dosen ini ?

Ranjau yang ini sangat berbeda dengan paku-paku jalanan, begitu pula dengan motif dan motivasinya. Yang pasti, efek ranjau ini sungguh dahsyat!

Kendati metode dan media penyebarannya sangat bervariasi namun dengan peralatan yang cukup sederhana dan bisa ramu oleh siapapun bisa digunakan untuk memungut ranjau-ranjau ini.

Berikut alat dan bahan yang diperlukan untuk memungut ranjau-ranjau yang menyebar :

1. Iklaskan diri untuk merangkai bahan yang diperlukan,

2. Gunakan hati sebagai wadah,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline