Lihat ke Halaman Asli

Daniel Pasedan

Berkeluarga, dua anak

Keliru Fatal Pada Debat Capres 2

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mencari-cari kekeliruan bukanlah bermaksud memojokkan apalagi menjelekkan si keliru namun bermaksud agar kegiatan berikutnya menjadi lebih baik dan terhormat.

Berjuta pasang mata menyimak debat capres yang diselenggaran oleh penyelenggara dan disiarkan langsung oleh televisi nasional. Beragam rasa dan angan menanti dan menyaksikan debat yang dibalut tema "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial".

Masing-masing pendukung berharap cemas, masing-masing mengusung kepiawaian kandidat yang didukungnya.

Lalu dimana letak kelirunya? Mari kita simak tayangan ulang berikut ini,

fokuslah pada musik pembuka acara dan kemudian bandingkan dengan tayangan berikut ini,

Adakah persamaan yang Anda temukan?
Jika tidak, segeralah close tab ini sebab opini berikutnya tentulah keliru.

Ya... para pecinta game tentu sangat akrab dengan soundtrack dari game Final Fantasy. Soundtrack yang yang dirancang khusus untuk merayakan kemenangan.

Kepada penyelenggara debat, saya ingin mengajukan pertanyaan sebagai berikut:


  1. Apakah tidak ada karya anak bangsa secara khusus karya para komposer musik yang tidak memadai sehingga musik pembuka debat menggunakan karya orang dari bangsa lain? Menurut saya, justru dalam momen seperti ini kekayaan bangsa sendirilah yang diprioritaskan. Sungguh terlalu banyak anak muda yang memiliki kemampuan merancang musik yang berlatar belakang budaya dan ciri khas bangsa Indonesia. Saya sempat mikir, serahkan ke ane dijamin asli dan memuaskan... :P
    Kenapa yah bukan suara merdu angklung, gamelan, kulintang atau jangan-jangan bangsa ini tidak punya ciri khas musik.
  2. Pada bagian manakah tercantum sumber pencipta musik pembuka acara debat?
    Setidaknya menggunakan karya orang lain minimal mencantumkan, menginformasikan sumber atau siapa pencipta dari karya tersebut. Saya mencoba mencari tahu informasi latar belakang penggunaan musik tersebut dan ternyata belum ketemu. Asumsi saya mengatakan bahwa telah terjadi pelanggaran hak cipta sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, secara khusus pasal 15. Semoga saya keliru, sebab saya juga bukan ahli hukum.

Yang saya ingin sampaikan bahwa dalam acara akbar berskala Nasional bahkan ditonton dunia bagian lain, alangkah eloknya jika segala aspek yang dilibatkan dalam acara tersebut adalah karya asli anak bangsa, budaya bangsa sendiri.

Bangsa ini sungguh sudah amat capek menjadi follower! saatnya sekarang kita mulai dengan yang terbaik, bersih, apa adanya, percaya diri, jujur, tidak tamak, sederhana dan segala karakter yang saya yakini akan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang terhormat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline