Lihat ke Halaman Asli

Pascalis PeWe

wirausaha sejak usia 37 th

Tips Mulai Bisnis di Usia 37 Tahun

Diperbarui: 10 Januari 2020   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dok. pribadi)

Saya menyesal baru memulai bisnis di usia 37 tahun, tapi saya bangga sudah memulai bisnis saat itu juga. Sebelumnya, seluruh waktu saya habiskan sebagai wartawan tv lokal. Kami diikat dengan kerja  24 jam  ala profesi wartawan tetapi bergaji 8 jam karyawan lokal. Saat itulah kebekuan, keterlenaan membatasi segala inovasi dan itulah yang perlu dikikis habis. 

Saya pun memilih keluar tepat di usia 35 tahun, pemicunya hanya satu. Menemani istri sekolah di Australia. Apakah saya punya bayangan bagaimana hidup di Australia? TIDAK. Apakah saya punya info apa pekerjaan  di Australia? TIDAK.  Apakah saya akan bisa hidup disana? BISA, karena beasiswa istri saya dapat memenuhi kebutuhan kami sekeluarga (+2 anak) meski mepet. Keyakinan ini bisa diredam dengan membaca cerita cerita sedih dan sukses di internet. Buanyaaakkk.....banget. 

Tepat di usia 10 tahun, bulan Juli 2014, saya memberanikan diri keluar dari pekerjaan saya. Hal yang menguatkan saya untuk resign waktu itu hanya satu, saya merasa kemajuan saya mentok di pekerjaan lama. Dua, ada harapan untuk berubah dengan mengikuti istri saya. Hasilnya, menjalani 2 tahun hidup di Australia dengan keras, tangis dan keringan yang berakhir bahagia (saya akan ceritakan pengalaman ini di tulisan selanjutnya)

September 2016, kami pun pulang ke Indonesia. Anak, Istri kembali pada profesi dan hidupnya semula, lalu bagaimana dengan saya??? Offcourse jadi pengangguran, ndak punya kerja. Prinsip saya cuma satu, jalani hidup dan segeralah move on. Berhenti beromantisme dengan masa lalu, dengan kenyamanan hidup lama di Australia. Segeralah menentukan langkah-langkah untuk bekerja.

Pilihan saya saat itu adalah membangun kerajaan bisnis sendiri alias wiraswasta. Oh ya...tanpa lupa berdoa dan terbuka dengan pasanganmu, tak perlu gengsi mengatakan, "Sayang...aku memohon kepadamu untuk menanggung hidupku 6 bulan kedepan selama aku memulai usahaku".

Di sinilah cerita baru dimulai. Bagaimana saya menjalani hari hari dengan jadwal dan tujuan yang saya bangun sendiri? Berikut hal yang saya bisa bagi. 

0. Rumuskan Rencana

Selama di negeri kangguru hidup prihatin itu hanya terjadi pada 2 bulan pertama setelahnya luar biasa. Selama disana saya menyiapkan diri dengan mengira-ira, jenis langkah dan pekerjaan apa yang akan saya lakukan. Namun dari sekian banyak daftar, hampir 90% kagak terpakai dan cuma berhenti di ide saja. Namun yang terpenting adalah rumuskan, rincikan semua keinginanmu saat kembali nanti.

1. Temui Relasi dan Teman Lamamu

Temui temen-temen dan tanyakan pekerjaan sekaligus kemungkinan membuka usaha. Silaturahmi itu penting untuk menjalin hubungan dan meng Update informasi. Kecuali soal efek kekeluargaan, target langkah ini juga berharap akan mendapatkan feetback jenis usaha dan kerjasama bisnis. Kali aja kamu kamu terinspirasi dari cerita cerita mereka.

Oh ya jangan lupa klo update status terbaru mu di medsos, hal ini penting untuk membangun info terkini dan respon temen teman yang tak bisa terjangkau langsung. Saat itu saya memulainya dengan menemui rekan kerja di kantor lama, banyak dari mereka yang ternyata sudah resign juga. Mereka memulai dengan bekerja di tempat laian dan ada juga yang mengembangkan bisnis sendiri. Dari cerita teman inilah rumusan rencana kita akan kawin dengan kondisi nyata kehidupan di kampung halaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline