[caption id="attachment_142104" align="aligncenter" width="638" caption="siraman GKR Bendara"][/caption]
Yogyakarta (17/9) Hari kedua prosesi pernikahan GKR Bendara-KPH Yudanegara diawali dengan siraman. Kedua mempelai melakukan siraman di dua tempat berbeda. GKR Bendara di Keputren dan hanya ditemani oleh kerabat putri sementara KPH Yudanegara di Kasatriyan dan hanya ditemani oleh kerabat putra.
[caption id="attachment_142159" align="alignleft" width="425" caption="umbar senyum saat siraman GKR Bendara"][/caption] Siraman dipimpin oleh GKR Hemas, diawali dengan kedatangan sang kakak GKR Pembayun dan GKR Maduretno bersama abdi dalem dengan membawa air tujuh sumber. Air ini lah yang digunakan untuk menyiram kedua calon pengantin. Siraman dilaksanakan pertama kali oleh sang ibu GKR Hemas, disusul kakak dan sesepuh. Upacara siraman memiliki makna menyucikan kedua calon pengantin. Biasanya siraman dilakukan oleh orang orang yang telah mempunyai anak dan berhasil dalam hidupnya. Hal ini mengindikasikan agar kesuksesan mereka yang menyirami turut memberikan berkah kepada calon pengantin. Siraman pun dilakukan mulai dari atas kepala berlanjut ke tangan. Begitu pula dengan calon pengantin putra. Siraman pertama dilakukan oleh GKR hemas lalu dilanjutkan orang tua. Selesai siraman calon pengantin putri minum jamu dan dikerik dengan merapikan anak rambut di bagian kening dan tengkuk agar terlihat rapi saat rias. (saya ikut senang melihat mereka, saat setiap orang melakukan segala hal dengan kaku dan takut salah. Sang putri malah menggumbar senyum saat disiram. Sementara itu KPH Yudanegara justru nampak gagah saat hanya memakai kain. Wah tiap hari fitnes angkat beban kali ya. Fotonya tunda dulu ya)
- koleksi eksklusif
[caption id="attachment_142106" align="alignleft" width="447" caption="kerik GKR Bendara"][/caption] [caption id="attachment_142110" align="alignleft" width="479" caption="rias rambut GKR Bendara"][/caption]