[caption id="attachment_97737" align="alignleft" width="300" caption="korban pura pura"][/caption] (Bantul, 22/3) Puluhan anggota Organisasi Pengurangan Resiko Bencana -OPRB dari 35 desa di Bantul, Yogyakarta serentak menolong puluhan korban bencana Gempa bumi. Mereka mengangkat, memapah dan menuntun korban termasuk diantaranya kaum rentan ibu hamil dan lanzia. Ini bukan bencana beneran, belajar dari kesigapan Jepang, ratusan warga dari 35 desa ini menjalankan pelatihan pengurangan resiko bencana di alun alun pemkab Bantul, Yogyakarta. Saat ini disetiap desa di kabupaten Bnatul telah terbentuk OPRB. organisasi ini diharapkan akan terus menyosialisasikan kesiapan dan kesiagaan warga dalam menghadapi bancana. Kita ketahui bahwa Gempa 2006 telah memakan korban sekitar 6000 orang. Hal ini terjadi karena banyak faktor, mulai dari kepanikan dan ketidak tahuan dalam menangani korban luka. Pelatihan didampingi oleh JRF, PMI dan TAGANA dengan berbagai macam pengetahuan tentang pertolongan pertama kegawatdaruratan. [caption id="attachment_97738" align="alignright" width="300" caption="korban pura pura biarin aja ah"]
[/caption] "Apakah kita boleh memberikan kopi atau minyak gosok kepada korban pingsan," tanya salah seorang peserta. Pertanyaan seperti ini selalu muncul karena mudah ditemui di lapangan dan membutuhkan pengetahuan untuk menangani secara cepat. "penangan yang tidak tepat akan mengakibatkan korban justru meninggal dunia. Seperti beberapa kasus kemarin, dimana seorang korban telah ditutupi koran tetapi nadinya masih berdenyut." Lanjut tim PMI. Hingga saat ini terdapat 75 OPRB di 75 desa di kabupaten Bantul dan mereka telah mengadakan simulasi kebencanaan. Semoga dengan intensitas simulasi yang tinggi bagi wilayah rawan gempa maka menjadikan warga siap siaga menghadapi bencana dan mengurangi resikonya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H