[caption id="attachment_75095" align="aligncenter" width="645" caption="tidur beralaskan baju bekas bantuan pengusngsi merapi"][/caption] Berita tentang baju bekas yang menumpuk di posko pengungsi merapi Stadiun Manguwoharjo bukan isapan jempol. Itu benar nyata. Dalam perkembangannya selama seminggu. Baju bekas ini tidak saja menumpul di posko pengungsi Maguwoharjo tetapi juga diposko pengungsi lain -terutama posko utama seperti posko Bunder Gunung kidul yang saya kunjungi sabtu (13/10). Saya berkesempatan dropping bantuan di posko Bunder Gunung Kidul. Posko ini merupakan posko pengungsi utama di kabupaten gunung kidul. Saking kalutnya pengungsi dari kabupaten Sleman mencari tempat mengungsi sejauh jauhnya dan setinggi tingginya. Ketemulah di area istirahat Bunder Gunung Kidul. Kaget bukan kepalang, kedatangan saya dismabut tenda besar PMI yang isinya baju bekas. Menumpuk!! Sementara di luar tenda masih banyak baju bekas yang terbungkus rapi dalam kardus. "Lama lama kiriman bantuan baju bekas ini memenuhi Jogja hingga malan menjadi sampah', pikir saya!... Pasalnya kiriman ini tidak saja dari masyarakat lokal tetapi juga dari kota kota besar lain. [caption id="attachment_75096" align="aligncenter" width="300" caption="tenda baju bekas"]
[/caption] Sementara itu pengungsi merapi bukan tidak perlu bantuan baju bekas. Mereka tetap mengambil baju bekas itu seperlunya. Mereka benar benar memilih baju yang layak pakai. Sayangnya setelah cukup mereka lebih suka mencucinya untuk dipakai kembali kedepannya. Kalo gitu satu orang minimal perlu baju tujuh lembar saja. Nah sisanya bagaimana???? Tragis memang tetapi pandangan ini tak bisa ditampik. Seluruh bantuan tetap harus diterima sebagai wujud hormat. Harus dipikirkan kedepannya. kepada 100 juta orang indonesia. dewasa...punya ide kreatif untuk apa baju bekas ini? Harus diapain???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H