Lihat ke Halaman Asli

Berperang Mencapai Kejujuran di Kolese Kanisius

Diperbarui: 28 Februari 2023   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolese Kanisius (Sumber: Kompas.com)

Korupsi di Indonesia akhkir-akhir ini semakin memanas. Kasus terbaru datang dari Eks Kepala Dinas Lingkungan Hidup OKU Selatan yang menjadi tersangka korupsi dana sampah. Kasus korupsi juga datang dari anggota DPRD Jakarta dengan Kasus Korupsi Lahan di Pulo Gebang. Banyaknya kasus korupsi yang ada di Indonesia, tentunya menjadi pertanyaan tersendiri bagi masyarakat. Akar permasalahan yang timbul dapat berasal dari pendidikan di Indonesia yang kurang memperhatikan nilai kejujuran. Dalam mengatasi masalah ini, Kolese Kanisius memiliki caranya tersendiri dalam menghadapi masalah kejujuran sejak dini.

Kejujuran adalah sebuah nilai yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kejujuran menjadi kunci utama untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang sehat antara individu, kelompok, maupun sesama. Integritas dan tanggung jawab seseorang akan diuji dalam mengutamakan nilai kejujuran dalam segala hal. Oleh sebab itu, kejujuran menjadi nilai utama yang harus diajarkan sejak dini.

Kolese Kanisius memiliki aturan yang dapat memberatkan siswanya jika melakukan tindak kejujuran. Saat berada di jenjang SMP, jika diketahui melakukan tindakan mencontek, maka secara otomatis tidak dapat melanjutkan ke jenjang SMA di Kolose Kanisius. Namun, jika siswa tersebut masih melakukan tindak ketidakjujuran, maka akan langsung dikeluarga dari Kolese Kanisius sendiri. Jika siswa sudah duduk di bangku SMA dan melakukan tindak ketidakjujuran, maka secara otomatis akan dikeluarkan dari Kolese Kanisius. Untuk menegakan aturan tersebut dan tidak mengundang kontroversi, siswa wajib menandatangani di atas materai surat pernyataan yang menyatakan akan tunduk terhadap aturan sekolah.

Pada tahun ajaran 2022-2023 semester 1, Kolese Kansius sudah mengeluarkan 3 orang siswa yang melakukan tindak mencontek. Selain itu, Kolese Kanisius juga pernah mengeluarkan siswanya yang ketahuan mencontek walaupun siswa tersebut sudah berada di kelas 12 akhir. Hal ini menunjukkan bahwa untuk bersekolah di Kolese Kansius benar-benar membutuhkan integritas dan kesadaran untuk tidak melakukan tindak ketidakjujuran. Selain itu, sanksi yang diberikan juga memberikan efek jera terhadap siswa lainnya yang masih bersekolah di Kolese Kansius. Setelah adanya beberapa siswa yang dikeluarkan, siswa lainnya memiliki kesadaran penuh untuk bersikap jujur. Sebelum melakukan ujian, siswa selalu mengecek kembali berbagai hal yang dapat mengundang tindakan ketidakjujuran.

Dari aturan dan sanksi yang diberikan, Kolese Kansius sendiri berhasil menciptakan lulusan yang memiliki integritas yang baik. Banyak dari siswanya yang menjadi pemegang kendali utama dalam suatu perusahaan maupun pemerintahan. Selain itu, alumni Kolese Kanisius juga sering menjadi kepercayaan untuk melangsungkan tanggung jawab yang diberikan.

Kejujuran menjadi nilai utama dalam kehidupan manusia. Kejujuran memungkinkan kita untuk membangun hubungan yang sehat dan dapat dipercaya, serta membangun fondasi ayng kuat untuk organisasi dan masyarakat ayng kita bangun. Pendidikan yang mengutamakan kejujuran akan membuahkan hasil yang baik di masa depan. Seseorang akan mudah dipercaya jika memiliki integritas yang baik dalam mengutamakan kejujuran.

"Jujur pada pekerjaan Anda, kata-kata Anda, dan teman Anda." - Henry David Thoreau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline