Lihat ke Halaman Asli

Rancangan Taman Desa Ngepringan Menerapkan Konsep Modern Brutalism

Diperbarui: 11 Februari 2023   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(Sragen,06/02), taman Desa merupakan suatu aset yang dimiliki oleh Desa sebagai suatu tempat untuk melakukan berbagai macam aktivitas seperti : Berkumpul, melepas Lelah dan berolahraga Desa Ngepringan, Kab Jenar memiliki banyak sekali lahan pekarangan yang kosong sehingga dapat dimanfaatkan sebagai taman. Dalam hal ini, lahan yang dekat dengan lapangan dan ditepi jalan provinsi sehingga dapat dilihat oleh banyak orang yang berlalu lalang baik oleh masyarakat desa Ngepringan, pengguna lapangan, dan pengendara kendaraan

Berangkat dari hal tersebut, Pasca Dwi Jayanto selaku mahasiswa kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I 2022/2023 UNDIP. Berinisiatif untuk melakukan perencanaan taman desa Ngepringan dengan menimbun aspirasi dari warga sekitar dan pak Lurah untuk keperluan apa saja yang diinginkan

Kegiatan dimulai dari survey pada tanggal () untuk mengambil data lapangan, kemudian mengumpulkan aspirasi dari pak RT 01 dan pak Lurah desa Ngepringan terkait keperluan dan TOR (Term Of Recruitment) mengenai taman tersebut. Dalam pelaksanaanya terjadi beberapa perubahan TOR sehingga desain pun harus diubah menjadi setengah dari ukuran aslinya. Setelah beberapa kali konsultasi terkait tokoh terkait, diajukan lah 2 konsep taman untuk Desa Ngepringan yaitu Mixed Used Park dan Modern Brutalism .

Dipilihlah konsep Modern Brutalism untuk taman Desa Ngepringan, dengan pertimbangan mengikuti tren yang sedang ada dan bersifat jangka Panjang, selain itu dengan harapan taman ini tidak akan termakan usia karena banyak menggunakan material beton sebagai bahan dasar utamanya dan menggunakan warna gradasi putih menuju hitam dengan asumsi akan memberikan hierarki bagi lingkungan sekitar dengan menjadi sesuatu yang berbeda di lingkungan sekitarnya.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline