Lihat ke Halaman Asli

Langit Tak Biru Lagi

Diperbarui: 23 Mei 2024   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya padam buta dini.
Sangkakala membahana amat sangat.
Tidak perlu isyarat, tidak perlu syarat.
Sungguh, aku penat.
Sepenggal jiwa meradang,
tiada henti kau caci.

Kemanakah aku berlari?
Kemanakah aku pergi?
Langit berdinding kelam,
Segara menjulang tinggi.

Akan kuhapus indah padamu.
bibir memucat, pipi laksana awan.
Jernih bak cawan surga!
Sampai petang,
langit kalut bersimbah keringat.
Malu, cemburu, menatapmu. 


Yogyakarta, 23/05/2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline