Lihat ke Halaman Asli

Guratan Cinta untuk negara

Diperbarui: 21 Mei 2024   03:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejak saat itu, indraku lumpuh. tersayat-sayat di tengah sistem sosial kelam. 

Tiada rumah, apalagi tanah.

Persis ketika itu jiwaku tercabut dari realitas.

Tiada upah, apalagi harta.

O, Cantik! Tiada harta, bagaimana rasa?

Ini negara, Bahkan rasa bisa ditawan.

Sampai mana perjalanan nasib kita?

O, Cantik! Tuhan tak pantas disalahkan.

Ini negara, bisa memerintah.

Sajakku terkapar bersama kebenaran.

Suaraku terbungkam, Asal tuan tau. kami bukan penjual kesedihan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline