Lihat ke Halaman Asli

Segelas Penderitaan dan Senapan yang Birahi!

Diperbarui: 20 Mei 2024   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanah ini, tepat waktu itu--kami memberikan potongan perasaan!

Sementara, Babi dan tikus-tikus itu saling berbisik, berceloteh dengan angkuh sambil menulis sebuah sejarah palsu. 

Harta dijarah, Hutan dibabat, Tenaga dihisap.

Tanah ini, tepat waktu itu--Kami menumbuhkan berbagai bahagia!

Sementara, Moncong senapan itu, menyandera jiwa dan kebebasan. mereka tersenyum tipis, sambil mengukir batu nisan kami.

Upah murah, semua berbiaya, dipaksa menahan dahaga.

Kami mengintai! tetapi yang kami temukan adalah ketakutan.

Kami mengintip! tetapi yang kami temukan adalah cahaya.

Kami berteriak! tetapi yang kami temukan adalah perlawanan.

Setelah semua itu, tiba Segelas Anggur di tangan kiri dan senapan di tangan kanan. Sial, kami menyebutnya pesta sebelum kiamat. Begitu rasanya. Sungguh!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline