Setiap pekerjaan memiliki fungsinya masing-masing termasuk public relations yang berperan sebagai penghubung dengan perusahaan lain maupun masyarakat luas agar terciptanya timbal balik. Public relations atau yang apabila diterjemahkan ke bahasa Indonesia memiliki arti Hubungan Masyarakat (Humas) memiliki peranan penting pada sebuah perusahaan ataupun organisasi, karena melalui public relations inilah yang akan menciptakan relasi seluas-luasnya dengan pihak lain dalam hal kerjasama yang tentunya saling menguntungkan kedua belah pihak. Seorang Public relations harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar tujuan dari organisasi maupun perusahaan tersebut terealisasi dengan baik, pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang harus ada pada setiap perusahaan karena menjadi bagian penting bagi kelangsungan dalam jalannya sebuah perusahaan. Pekerjaan ini banyak diminati karena menjanjikan dan menantang, terlebih lagi karena makin banyak kehadiran perusahaan yang bergerak diberbagai bidang, tentunya keberadaan PR banyak dicari dan jasa nya sangat dibutuhkan.
Dalam menunjang pekerjaannya, seorang PR harus mampu menjangkau pihak eksternal yang dituju. Seperti yang semua orang ketahui, bahwa masyarakat dan perusahaan tersebar dengan luas baik itu didalam maupun luar negeri, sehingga sangat sulit bagi seorang PR untuk menjangkau semuanya jika tidak melalui sebuah sarana yang mampu menyalurkan dan menyebarkan informasi kepada khalayak luas. Dalam berkomunikasi pada zaman dahulu sangat terkendala oleh jarak, akan tetapi pada zaman sekarang semua terasa mudah dan praktis bahkan semua orang bisa berkomunikasi tanpa harus bertemu lawan bicara dan bisa menyampaikan maksud serta pesannya karena teknologi sudah berkembang semakin pesat. Hadirnya teknologi seperti smartphone yang di dalamnya terdapat bermacam aplikasi yang dipergunakan untuk menghubungi orang lain tanpa harus bertemu, semua orang bisa mengirim pesan, foto, video, musik, menelpon, melihat wajah lawan bicara tanpa harus bertemu bahkan semua orang bisa mengirim pesan suara ketika terlalu malas untuk mengetik dan mengangkat telpon lawan bicara. Ada juga aplikasi yang dapat digunakan untuk melaksanakan meeting atau rapat dengan rekan-rekan di kantor yang lebih sering digunakan ketika seluruh dunia dilanda pandemi dimulai 2020, semua orang bisa berbicara seperti rapat pada umumnya serta melakukan presentasi.
Dalam teknologi yang terus berkembang pun semua orang tidak perlu membeli koran setiap harinya untuk mengetahui berita terbaru setiap harinya, asalkan mempunyai jaringan internet semua bisa diakses bahkan semua orang bisa mengunggah apapun dan tersebar diketahui seluruh dunia ini, tentunya hal tersebut akan lebih mempermudah masyarakat dan tidak terlalu memperbanyak kertas menumpuk di rumah jika di bandingkan dengan membeli koran setiap harinya. Semua kegiatan sudah dilaksanakan menggunakan teknologi, tak heran apabila pada zaman sekarang semua orang hidup berkegantungan dengan teknologi informasi dan akan sangat primitif apabila masih dilaksanakan secara manual yang justru mempersulit kehidupan dari orang tersebut, seluruh dunia pun sudah menggunakan teknologi. Hal ini menjadi pertanyaan untuk kinerja public relations seiringan dengan munculnya teknologi canggih yang terus mengalami perkembangan sehingga semakin elite, semua orang tidak akan pernah tau bagaimana otak manusia akan terus bekerja untuk menciptakan teknologi, mungkin di masa mendatang isi dunia ini akan dilaksanakan oleh robot buatan manusia ataupun teknologi lainnya yang diciptakan manusia yang menyebabkan perusahaan.
Apakah ini menjadi tantangan dan PR akan tergantikan?
Dalam era komunikasi 4.0 yang terus mengalami perkembangan ini ada kalanya public relations tidak terjun langsung ke lapangan atau bisa disebut bekerja dibalik layar melalui fasilitas berupa teknologi sebagai media untuk berkomunikasi yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Semua sudah serba mudah dan mereka bisa melakukan pekerjaan secara virtual, interaksi pun akan tetap berjalan dengan adanya teknologi, di zaman sekarang pun ada yang namanya work from home yang tidak mengharuskan pegawai datang ke kantor, pekerjaan bisa dilakukan secara fleksibel melalui rumah, hal tersebut tentu saja disebabkan oleh adanya teknologi dalam kehidupan manusia yang tentu saja akan dipilih oleh setiap pegawai karena mereka tidak harus bangun lebih pagi, tidak harus berpakaian formal dan bebas makan sambil bekerja dari rumah.
Public relations pun memiliki evolusi fungsi dan peran seiringan dengan revolusi industri dan teknologi, PR 1.0 era dimana semua tugasnya masih dilakukan tradisional dan masa dimana media cetak masih berjaya serta sangat memanfaatkan komunikasi satu arah. PR 2.0 mulai kehadiran media online yang menggambarkan komunikasi saling berhubungan dari sumber ke audiens sehingga media cetak pun mulai beralih ke digital. PR 3.0 setelah media online muncul juga media sosial yang menjadi kesukaan dan dipercayai audiens seperti media sosial Facebook, Twitter, Instagram, YouTube dan berbagai blog di internet. PR 4.0 era dimana teknologi semakin melesat jika melihat dari kenyataan yang ada robot pun bisa membuat artikel di media, membantu menulis, mencari materi dan menyebarkannya. Teknologi kecerdasan buatan akan merevolusi semua industri, semuanya terus bergantung dengan teknologi, pekerjaan public relations yang bisa saja tergantikan oleh teknologi adalah kliping berita, menganalisis berita di media, hubungan media dan pemangku kepentingan, manajemen konten media sosial, mendistribusikan rilis, foto dan video, komunikasi tatap muka, memantau network, interaksi dan trend dalam media sosial, memonitoring dalam pembuatan laporan, menjawab pertanyaan sederhana dari media seperti permintaan gambar, analisis data dan lain lain. Meskipun manusia memiliki kecerdasan dan berpikir kritis namun tetap saja bidang PR ini terancam tergantikan oleh teknologi, sehingga public relations harus memperkuat skill seperti riset dasar, konten, penyajian isu, evaluasi program dan proses pekerjaan. Kompetisi akan terjadi apabila mereka tidak semakin kreatif, kompetisi yang terjadi tidak hanya antar sesama profesi tetapi dengan teknologi yang merupakan buatan manusia itu sendiri.
Seorang public relations pun membutuhkan kreativitas tinggi agar pekerjaan dan posisinya di dunia kerja tidak tergantikan oleh mesin dan teknologi, setidaknya pemikiran dan kreativitas inilah yang tidak akan pernah bisa digantikan oleh mesin dan teknologi karena seperti yang semua orang ketahui bahwasanya teknologi tidak akan tercipta apabila tidak ada otak manusia yang mendasarinya. Selain itu juga komunikasi langsung cukup sulit untuk digantikan oleh teknologi, justru teknologi bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk keberhasilan kinerja public relations, unsur manusia masih dibutuhkan pada pekerjaan yang lebih strategis seperti mengecek lebih rinci mengenai hal-hal yang sudah dilakukan oleh teknologi, ketelitian manusia masih dibutuhkan untuk memanajemen semuanya. Pada nyatanya memang benar bahwa teknologi harus dimanfaatkan, namun perlu diingat kembali bahwa manusia lah yang mengontrol teknologi tersebut sehingga public relations bisa bersahabat dan terus tampil paling depan agar tidak tergeserkan oleh teknologi, mereka harus bisa mengendalikan teknologi dengan semaksimal mungkin sehingga tidak muncul ketimpangan diantara keduanya.
Sebagai contoh yang akan memperkuat dan meyakinkan bahwa teknologi dikendalikan public relations adalah ketika mengolah data memang dibutuhkan aplikasi yang mempermudah dibadingkan harus manual maka public relations lah yang mengendalikan teknologi tersebut, public relations juga melakukan analisa dan memonitoring terhadap kejadian yang akan disebarluaskan kepada media untuk menghindari hoax, analisa berdasarkan hasil pencarian informasi pun belum ada aplikasi dan teknologi yang menjadi media nya sehingga keahlian dan pengalaman public relations sangat diperlukan, teknologi pun tidak bisa merancang komunikasi komperhensif untuk client, konten media sosial pun masih harus di filter sehingga yang memonitoringnya adalah public relations dengan kompetensi strategi yang lebih terintegrasi, public relations pun harus dapat memprakirakan harga influencer dan content creator untuk membantu dalam marketing perusahaan agar mencapai target pemasaran, intinya teknologi bisa membantu memprediksi tapi tidak untuk menanggulangi dan mengelola. Hal yang sudah dipaparkan sebelumnya adalah hal-hal yang menunjukkan bahwa public relations masih menjadi komponen penting dalam kehidupan.
Bagaimana solusi dalam menghadapi tantangan tersebut?
Meskipun pada kenyataan yang ada peran public relations dapat tergantikan oleh teknologi tapi tidak semuanya dapat tergantikan maka dari itu mereka harus tetap berusaha menyebarkan optimisme, membangun kepercayaan masyarakat dengan standar etika seiringan dengan perkembangan zaman mengikuti revolusi industri 4.0 tersebut. Dengan kemampuan dalam membangun keyakinan tersebut maka akan mempermudah juga menarik perhatian dari masyarakat dan dapat menjadi penentu apakah mereka akan percaya, apakah mereka akan memutuskan untuk bekerja sama dengan pihak yang dikendalikan public relations. Masukan dan komentar dari masyarakat pun memang bisa melalui media teknologi, akan tetapi tetap manusia lah yang mem-filter dan menggunakan otaknya agar tetap selalu memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan memperbaiki hal-hal negatif tersebut. Apapun yang terjadi, semakin majunya zaman maka public relations harus tetap mengikuti perkembangan tersebut sehingga peran dan keberadaannya tidak akan pernah pudar dan tergeserkan, teknologi bukanlah ancaman bagi public relations tapi merupakan media yang harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Teknologi menjadi hal yang menyebabkan percepatan dan kemudahan dalam proses kerja public relations bukan berarti menjadi saingan namun perlunya adaptasi dan pemanfaatan.
Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan perkembangan yang ada yaitu memanfaatkan media sosial untuk menyokong pekerjaan seorang public relations. Media sosial merupakan bagian penting bagi kehidupan dimasa sekarang, media sosial benar-benar hadir untuk menunjang kehidupan dan mempermudah seluruh lapisan masyarakat, bahkan seorang PR pun sangat terbantu dengan kehadiran media sosial, salah satunya untuk menjangkau masyarakat secara luas dan menyebarkan informasi mengenai perusahaannya. Kehadiran media sosial membawa pengaruh besar bagi seorang PR dan di era digital sekarang, seorang PR harus lebih kreatif dan inovatif dalam mempublikasikan suatu informasi terutama di media sosial. Komunikasi merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh seorang PR, maka dari itu berkomunikasi melalui media sosial menjadi suatu keuntungan bagi seorang PR. Media sosial memberikan fitur-fitur yang menarik untuk digunakan, melalui media sosial semua orang dapat mengabadikan sesuatu dan menyebarkannya kepada khalayak luas, semua orang dapat berinteraksi satu sama lain dan mendapatkan informasi secepat kilat melalui media sosial.