Lihat ke Halaman Asli

Pemandangan Terkini di Lingkungan Kerja Pemprov DKI Jakarta

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14231354732086669485

[caption id="attachment_395139" align="aligncenter" width="300" caption="https://reportasekriminalpost.wordpress.com/"][/caption]

Apa perubahan drastis yang kini terjadi dan mulai menjadi pemandangan sehari hari di lingkungan Pemprov DKI Jakarta setelah Ahok menetapkan kenaikan Take Home Pay pegawai negeri sipil yang bekerja disana. Pertama, jika diamati di pintu pintu lift yang ada di gedung Balaikota Merdeka Selatan maupun di gedung gedung lain berupa tempat atau keberadaan kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ), tiap pagi begitu jam kantor mulai... Dari pintu lif yang berbaris baris itu, tiap sebentar selalu ada orang orang yg keluar secara bergerombol yang terlihat saling kenal dan akrab. Yup, bisa dipastikan, mereka itu orang orang yg berasal dari satu unit kerja terendah berupa Sub Bagian atau sebuah Seksi. Mereka keluar beramai ramai bukan karena mau sarapan atau karena pagi pagi hendak melalak ke mall untuk shopping atau cuci mata atau BBP. Mereka ini serius, sedang bergerak pergi untuk mencari target dan sasaran kesibukan dalam rangka isi/bahan atau materi setoran laporan kinerja harian yang wajib diisi dan dikirimkan secara online. Membuat dan mengirimkan laporan kinerja, kini merupakan kewajiban tiap orang, tidak perduli staf hingga yg berjabatan. Laporan kinerja ini menjadi sangat penting, sebab isi dan keberadaannyalah yang nantinya akan menentukan besaran penerimaan TKD dinamis masing masing orang setiap bulannya, dan juga sebagai bahan penilaian utama layak tidaknya seseorang duduk menjabat suatu jabatan, katanya. Sehingga intinya, makin rajin ke lapangan maka makin padatlah item kinerja dan makin gedelah duit TKD dinamis  yang akan diterima. Engga ke lapangan, ya engga akan ada kinerja dan bakal engga dapat TKD dinamis dimaksudkan dan konon jabatan bisa melayang,... Makanya, jangan heran jika kini mendadak banyak PNS DKI yang selama ini terkesan sangar dan rada cuek itu berobah menjadi rajin tebar pesona,berbaur dengan masyarakat, ramah, so sweet, penuh perhatian, perduli dll. yang semua mau tak mau, suka tak suka meski plastis harus dilakoni sebab kewajiban tadi, mencapai sebuah target yang disebut  dengan kinerja....


Perubahan lainnya. Juga jangan heran jika melihat mereka kini yang tiap sebentar photo sana photo sini dan setiap orang, tak perduli staf hingga pejabat sangat rajin selfie.... Phenomena ini terjadi, bukan karena mendadak PNS DKI itu merasa diri mereka yang paling ganteng dan paling cantik dari seluruh warga Jakarta atau mendadak kena virus gilpot alias gila photo. Perubahan perilaku massal ini akibat, juga ya dalam kaitan laporan kinerja tadi. Sebab setiap kegiatan, biar engga omdo, aturan dan ketentuannya, wajib disertakan bukti berupa photo lapangan. Jadi kalau kebetulan anda warga Jakarta, harap maklum dan ngga usah heran kalau pas ada rame rame orang Pemda di lingkungan anda, trus kelakuan mereka kaya Mat Kodak gitu, photo sana photo sini dan banyak pula yang ngajak photo bareng, begitu memang kondisinya, mereka lagi kejar target Paket A. Dan engga apa apa, kalo nemu yang beginian, yang ngajak photo bareng, tarifin aja, timbang cuma wartawan yang kebagian hehehee....


Cuma, kalau pun ada teman anda yang kebetulan PNS Pemprov DKI Jakarta, lantas sekarang rajin mengupload photo photo kegiatan maupun selfienya ke Facebook atau medsos lainnya trus ngaku ngaku itu terkait kinerja. Jangan percaya deh. Itu mah bo'ong, ngga ada tuh kaitannya facebook dengan laporan kinerja atau karena disuruh wajibkan sama Ahok. Yang upload mungkin cuma iseng, atau bisa jadi juga untuk alibi dan semacam "barbuk" gitu, ke seseorang diluar Ahok yang mungkin kepadanya, si PNS teman anda itu merasa perlu membuktikan bahwa dirinya sekarang mainnya memang mulu di lapangan. Bukti itu mungkin penting, sebab sekarang, yang namanya PNS Pemprov DKI Jakarta itu, ngga laki ngga perempuan, karena tiap hari ke lapangan dan hebohnya soal laporan kinerja ini, ya saban pulang ke rumah, badannya kecium bau asem,bau matahari, bau keringat, bau rokok dan yang mungkin yang wanitanya kecium bau lelaki dan yang lelaki ketempel parfum wanita atau keoles lipstik cewe di kemejanya. Jadi harap maklum deh....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline