Lihat ke Halaman Asli

Gerakan Perubahan Partai Nasdem, Sebuah Proses Menjadi

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kampanye gerakan perubahan di kubu partai Nasdem nampaknya suam-suam kukuh. Lebih hangat media membidik pertemuan kedua petinggi partai Surya Paloh, partai Nasdem dengan ibu Megawati PDIP. Banyak orang mulaimenebak ke mana arah peta politik di tahun 2014. Iklan favorite “gerakan Perubahan” partai Nasdem kemudian turun nilai jualnya. Persoalannya: Perubahan dalam bidang apa? Bagian-bagian mana yang perlu dirubah? Siapa tokoh perubahan?

Banyak orang mensinyalir bahwa Nasdem juga pentolan dari Golkar. Oleh karena itu gerakanperubahan mungkin saja belum terlalu kuat gaungnya di tengah masyarakat luas. Masyarakat menginginkan perubahan tetapi perubahan adalah sebuah proses menjadi.

Filsuf Alfred North Whitehead meyebutnya bahwa gerakan perubahan adalah “sebuah proses menjadi”. Proses ini tidak akan berakhir dengan gampang melainkan memperhitungkan bahwa segala sesuatu harus terlibat dalam sebuah proses. Keterlibatan dalam proses sebagai satu kasatuanutuh oleh Whitehead disebut entitas actual. Berbagai entitas aktual yang berada dalam ruang dan waktu ini melakukan sintesis dan menghasilkan entitas aktual yang lain. Dan ini adalah proses yang sangat berat.

Gerakan Perubahan adalah sebuah proses menjadi menurut partai Nasden masih sangat abu-abu.

1.Pertama bahwa semua entitas actual belum bersinergi dengan baik. Mereka harus bekerja keras pada setiap lini untuk menjadi partai pemenang dalam pemilu 2014. Apakah mungkin?

2.Setelah menjadi pemenang pemilu apakah dijamin mereka akan merebut kursi kepresidenan?

3.Apakah mereka mampu menggerakan perubahan di parlemen?

4.Apakah item yang diperjuangansesuai dengan gerakan perubahan?

Dan masih banyak entitas-intitas yang perlu diperhitngkan oleh partai Nasdem untuk melakukan perubahan. Gerakan perubahan tidak hanya sebuah slogan manis melainkan membutuhkan sebuah proses kerja keras. Jika entitas-entitas itu tidak diaktualkan maka tidak mungkin terjadi “PERUBAHAN”. Slogan itu hanya sebuah kenangan manis dan akan hilang ditelan waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline