Lihat ke Halaman Asli

Paryono Yono

Menulis untuk berbagi

Puisi | Usapan Sang Bayu

Diperbarui: 26 Agustus 2019   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Usapan lembut sang bayu pada musafir
membuatnya tertidur di bawah pohon rindang
ia mengelus-elus wajah letih nan penuh guratan
selepas melewati titian panjang yang melelahkan

Sang bayu pun tak lupa mengirim pollen pada putik
Senyum indah si putik pun merekah
diraupnya pollen sebagai berkah
menjadi tanda dia akan mendapat anugerah

Adakalanya tidak demikian
sang bayu bersikap beda dari biasanya
dengan membawa seonggok kemarahan,
ia porak porandakan tumpukan kekayaan

Namun kita tidak perlu kecewa atas perilakunya
tidak usah risau akan tindakannya

Sang bayu hanya memikul perintah,
titah dari pemberi petuah

Kita hanya perlu intospeksi,
jika perkara masih menjadi misteri

Namun yang pasti
apa pun yang terjadi adalah akibat ulah diri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline