Agustus silam
Kota suci berdiri
Menjulang tinggi ke angkasa
Tepat jatuh pada hari Senin 1111
Lingga-yoni berdiri tegak
Mega mengarak melintas
Gagah rupawan
Menyaksi kisah masa lalu
1982 Meledak menyeru ke langit
Menampar Mega menyulap hitam
Memuntah menyeret meratakan segala
Anak mas berhambur tunggang langgang
Senin itu menjadi hari kelam
Tawa itu menjadi tangis
Kota suci seketika musnah
Lingga Yoni runtuh
Kekuasaan kini musnah
Babak baru tlah lahir
Diatas sana tersenyum lebar
Menyaksi babak baru tlah lahir
Butir airmata membuncah
Lahar panas itu kini berubah
Hamparan sawah menghijau
Pasir yang tak kunjung habis
Jalanan aspal terjal
Nyaris tak terurus
Kanan kiri monyet monyet lapar
Menunggu belas kasih
Sejauh pandang
Menghampar hijau
Angin sepoi membelaiku
Begitu memanja
Tangga 600 ku lewati
Dibawah prasasti
Kuikat bunga sekuntum
Wangi menyeruak
Sewangi masalalu
Disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H