Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Presiden Prabowo, Syafrie, H.B.L Mantiri, Veteran Seroja dan Kokpit

Diperbarui: 7 Desember 2024   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketum LVRI H.B.L. Mantiri dan Menhan Syafrie Syamsoeddin (tengah). Sumber : nusantaranews86.id).

Presiden Prabowo, Syafrie, H.B.L Mantiri, Veteran Seroja dan Kokpit

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mendukung usulan Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) mengenai perluasan kategori veteran pembela kemerdekaan RI. Dukungan ini disampaikan saat pertemuan dengan Ketum DPP LVRI Letjen TNI (Purn) H. B. L. Mantiri di Kantor Kemenhan RI, Jakarta. Kepala Biro Informasi Pertahanan/Humas Setjen Kemenhan Kolonel Inf. Frega F. Wenas Inkiriwang menjelaskan, usulan itu bertujuan memberikan penghargaan kepada pejuang di Timor-Timor. 

Dilansir laman Kemhan RI,  menanggapi usulan tersebut, Menhan Sjafrie menyampaikan bahwa pada dasarnya mendukung dan diserahkan lebih lanjut kepada para pelaku sejarah serta mengikuti proses regulasi yang berlaku. 

Menhan Sjafrie juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan dan mengembangkan kebijakan-kebijakan yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Dukungan tersebut juga mencerminkan penghormatan pemerintah terhadap peran para veteran sebagai penjaga sejarah perjuangan bangsa.

Veteran pembela kemerdekaan RI mencakup empat peristiwa, yaitu Trikora, Dwikora, Seroja, serta peristiwa lainnya yang ditetapkan melalui keputusan presiden. Saat ini, veteran pembela Seroja mencakup mereka yang berjuang pada periode 21 Mei 1975 hingga 17 Juli 1976.

Dukungan yang disampaikan oleh Menhan Sjafrie Sjamsoeddin atas usulan LVRI mencerminkan beberapa dinamika strategis, baik dalam konteks kebijakan pertahanan nasional, sejarah perjuangan bangsa, maupun penghormatan terhadap peran aparat keamanan.

Konteks historis dan simbolisme

Operasi Seroja dan keterlibatan aparat keamanan di Timor Timur hingga 1999 memiliki arti besar dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Menambahkan mereka sebagai veteran pembela kemerdekaan RI adalah bentuk pengakuan terhadap kontribusi mereka dalam mempertahankan integritas teritorial Indonesia.

Pengakuan ini juga berpotensi memperkuat narasi sejarah nasional mengenai perjuangan mempertahankan wilayah Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan separatisme dan konflik domestik yang terjadi di masa lalu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline