Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Memutus Lingkaran Setan Konflik Israel Vs Arab-Palestine

Diperbarui: 29 November 2024   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Clip art Lingkaran Setan Konflik Israel Vs Arab-Palestine. (Sumber : globalbar.se).

Memutus Lingkaran Setan Konflik Israel Vs Arab-Palestine

Berbicara tentang konflik Arab-Palestina Vs Israel adalah pembicaraan yang sesungguhnya kosong karena penuh dengan propaganda yang telah diulang milayaran kali. Kita yang rasional pun khawatir bahwa yang kita yakini sekarang  ternyata adalah sebuah kebohongan sejarah.

Coba kita tilik asal-muasal Istilah "Palestine" (Philistia) yang berasal dari bahasa Yunani dan Latin yang mengacu pada wilayah tempat tinggal bangsa Filistin di pantai selatan Levant sekitar abad ke-12 SM. Romawi mengadopsi istilah ini setelah memadamkan pemberontakan Yahudi pada abad kedua Masehi, mengganti nama wilayah Yudea menjadi "Palestine" sebagai upaya menghapus identitas Yahudi.

Dalam bahasa Arab modern, kata "Filastin" digunakan untuk merujuk pada wilayah yang dikenal sebagai Palestine. Meskipun bukan istilah asli Arab, penggunaan ini telah diterima secara luas di dunia Arab dan Islam sejak zaman Kekhalifahan.

Konteks demografi sejarah

Sebelum Perjanjian Sykes-Picot (1916), wilayah Palestine berada di bawah Kesultanan Utsmaniyah. Penduduk mayoritas adalah Muslim Arab, dengan minoritas Yahudi, Kristen, dan komunitas kecil lainnya. Identitas "Palestine" ketika itu lebih bersifat geografis ketimbang etnis atau nasional.

Setelah Perjanjian Sykes-Picot yang membagi wilayah Utsmaniyah, Inggeris kemudian mendukung pembentukan "tanah air Yahudi" melalui Deklarasi Balfour (1917), yang memicu konflik antara penduduk Arab lokal dan imigran Yahudi.

Identitas Palestine modern

Identitas Palestine mulai menguat pada era mandat Inggeris (1920-1948) sebagai respons terhadap meningkatnya imigrasi Yahudi dan gerakan Zionisme. Warga Arab di wilayah itu mulai menyebut diri mereka sebagai "Arab-Palestine" untuk menegaskan identitas kolektif mereka, baik terhadap Zionis maupun kolonialisme Inggeris.

Peran PBB dan Majelis Umum

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline