Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Pilkada Kota Malang: Wali Unggul Quick Count Versi LSI Denny JA

Diperbarui: 28 November 2024   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konferensi Pers hasil Quick Count Pilkada Kota Malang 2024. (Sumber : viva.co.id).

Pilkada Kota Malang : Wali Unggul Quick Count Versi LSI Denny JA

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengumumkan hasil hitung cepat yang mereka lakukan untuk Pilkada Kota Malang. Hasil quick count ini diambil di 250 TPS dari total 1.188 TPS yang tersebar di 5 Kecamatan di Kota Malang, pada Rabu, 27 Nopember 2024. Hasilnya, pasangan calon nomor urut 1, Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin (WALI) menang dengan 48,08 persen. Lalu Paslon nomor urut 2 Heri Cahyono - Ganis Rumpoko (Sam HC - Ganis) 19,15 persen. Serta pasangan calon nomor urut 3 Abah Anton - Dimyati Ayatullah (ABADI) 32,7%.

Ada sejumlah faktor yang membuat WALI unggul di quick count. Pertama soal isu negatif track record ABADI yang pernah tersangkut kasus korupsi. Itu bisa menjadi salah satu kenapa suara ABADI menurun sampai hari ini (pemungutan suara)," kata Zunita, Peneliti LSI.

Untuk quick count diambil di 250 TPS dengan metode secara acak dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 660.732 orang. Hampir di 5 Kecamatan yang ada di Kota Malang Paslon WALI menang dari Paslon ABADI dan Paslon HC - Ganis.

Hasil quick count yang dirilis oleh LSI Denny JA untuk Pilkada Kota Malang 2024 menunjukkan keunggulan pasangan Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin (WALI) dengan persentase suara sebesar 48,08%.

Sejumlah faktor yang mempengaruhi

Analisis hasil Quick Count

Dengan perolehan suara mendekati mayoritas (48,08%), Paslon WALI menunjukkan dominasi yang cukup merata di lima kecamatan Kota Malang. Ini mengindikasikan keberhasilan strategi kampanye yang menjangkau luas di berbagai demografi.

Perolehan suara Abadi 32,7% menunjukkan daya tarik yang cukup signifikan, namun tidak mampu mengalahkan Paslon WALI. Catatan negatif terkait track record Abah Anton sebagai mantan narapidana korupsi tampaknya berpengaruh terhadap elektabilitas pasangan ini.

HC - Ganis dengan hanya meraih 19,15%, pasangan ini tampaknya tidak mampu memaksimalkan isu atau program yang menarik minat pemilih. Fokus mereka pada segmen Gen Z mungkin tidak cukup untuk meningkatkan elektabilitas secara keseluruhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline