Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Menelisik Lubang Misterius yang Melahap Air Sungai Kalisat Tenggong

Diperbarui: 8 November 2024   16:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lubang Misterius di Sungai Kalisat Tenggong, Blitar. (Sumber : BPBD Blitar via cnnindonesia.com/nasional).

 Menelisik Lubang Misterius Yang Melahap Air Sungai Kalisat Tenggong

Membaca CNN Indonesia edisi 6 Nopember 2024, dikabarkan sebuah lubang muncul secara misterius di Sungai Kalisat Tenggong, Dusun Kaliandong,Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Dikatakan lubang ini bahkan menghisap air sungai hingga mengering. BPBD Blitar telah menugaskan personelnya. Mereka juga sudah memasang pembatas di sekeliling lubang misterius tersebut. Saat ini BPBD Blitar sudah meminta bantuan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mencari tahu penyebab dan bagaimana menangani lubang misterius tersebut.

Lokasi lubang misterius ini tak jauh dari Malang. Fenomena alam semacam ini yang dapat menghisap air tak terbatas adalah sebuah patahan yang biasa disebut para akhli sebagai celah Caesar. Saya pernah mengalami dan melihat sendiri di Sungai Betano, Manufahi, Timorleste, dan beberapa daerah patahan di Merjosari Malang.

Skenario yang mungkin

1. Fenomena Karst : lebih dari sekadar lubang

Proses pelarutan batuan karbonat secara terus-menerus dapat membentuk sistem gua yang kompleks di bawah permukaan. Lubang yang muncul di permukaan hanyalah salah satu manifestasinya.

Pada musim kemarau, debit air sungai berkurang, sehingga proses pelarutan batuan menjadi lebih intensif. Akibatnya, rongga-rongga bawah tanah semakin membesar dan berpotensi runtuh.

Selain lubang, daerah karst juga rentan terhadap fenomena seperti amblesan tanah secara tiba-tiba, munculnya mata air baru, dan perubahan aliran sungai bawah tanah.

2. Amblesan (Sinkhole) : faktor pemicu beragam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline