Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Bos Hezbollah Hassan Nasrallah Dipastikan Tewas

Diperbarui: 28 September 2024   19:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bos Hezbollah Hassan Nasrallah dilaporkan menjadi sasaran serangan IDF. ( Sumber : Reuters, Mohamed Azakir via  abc.net.au.

Bos Hezbollah Hassan Nasrallah Dipastikan Tewas

Nasrallah dipastikan tewas oleh IDF pada serangan Jumat kemarin. 20 bom JDAM yang rata-rata berat per Bom 2000 pon telah digunakan untuk penghancuran sebuah apartemen yang menurut data intelijen jauh sebelumnya bahwa 200 kaki di bawah apartemen itulah Nasrallah bersembunyi. Dan Bom JDM itu jelas penghancur akurat yang dapat menembus kedalaman bunker Hezbollah.

Ada beberapa hal yang perlu dijelaskan, yaitu karakteristik bom yang digunakan, strategi serangan, serta konteks militer dan intelijen yang mendasarinya.

1. Karakteristik Bom JDM (JDAM)

JDAM (Joint Direct Attack Munition) adalah sebuah kit panduan yang bisa dipasangkan pada berbagai jenis bom konvensional untuk meningkatkan presisi dan akurasi; JDAM menggunakan GPS/INS (Inertial Navigation System) untuk mengarahkan bom menuju target dengan akurasi tinggi, bahkan dalam kondisi cuaca buruk atau minim visibilitas; Bom-bom dengan kit JDAM bisa dilengkapi dengan hulu ledak penetrasi yang dirancang untuk menembus struktur keras, seperti bunker atau bangunan yang diperkuat; Berat bom yang digunakan dapat bervariasi, mulai dari 500 pon hingga 2000 pon (sekitar 227 kg hingga 907 kg). Semakin berat bom, semakin besar daya hancur dan daya tembusnya.

2. Strategi Serangan dan penghancuran Bunker

Dalam kasus Nasrallah yang dikabarkan berada di bunker 200 kaki (sekitar 61 meter) di bawah tanah, maka IAF bisa jadi menggunakan bom JDAM dengan hulu ledak penetrasi yang dirancang khusus untuk menembus tanah atau beton sebelum meledak; Penggunaan 20 bom JDAM menunjukkan strategi "multiple strikes" atau serangan berulang untuk memastikan daya tembus maksimal dan menghancurkan beberapa lapisan perlindungan. 

Ini memungkinkan bom untuk menembus lebih dalam, menghancurkan struktur di atas tanah, dan kemudian menyebabkan keruntuhan pada bagian bawah; Penetrasi yang berurutan oleh bom-bom ini dapat menciptakan jalur (shaft) ke target di bawah tanah, memungkinkan bom-bom selanjutnya untuk mencapai kedalaman yang lebih besar dengan efek kumulatif ledakan.

3. Peran Intelijen

Sebelum serangan seperti ini dilancarkan, diperlukan informasi intelijen yang sangat akurat untuk memastikan bahwa target berada di lokasi yang diidentifikasi. Intelijen ini biasanya mencakup pengawasan udara, sinyal komunikasi, atau informasi dari agen di lapangan; Mengetahui kedalaman pasti dari bunker dan kondisi di atasnya sangat penting untuk memilih jenis bom dan strategi yang akan digunakan. Informasi ini sering diperoleh melalui berbagai sumber seperti gambar satelit, analisis geologi, atau laporan intelijen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline