Lihat ke Halaman Asli

Parlin Pakpahan

TERVERIFIKASI

Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Yahya Sinwar Hamas Tewas

Diperbarui: 24 September 2024   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bos Hamas now Yahya Sinwar diduga tewas. (Sumber : MohammedSalem Reuters via nytimes.com).

Yahya Sinwar Hamas Tewas

Militer Israel sedang menyelidiki apakah pemimpin Hamas Yahya Sinwar , yang dianggap sebagai dalang di balik serangan 7 Oktober 2023 ke Kfar Azza, Israel selatan, telah meninggal, setelah laporan tentangnya beredar di New York Post. Petinggi Shin Bet , dan IDF mengatakan saat ini tidak ada bukti baru yang mengkonfirmasi kematian Sinwar. Namun, mereka terus aktif menyelidiki situasi tersebut.

Tak mudah menjelaskan tentang hal ini tentang hal ini, tapi yang pasti di utara IDF dan IAF sudah mulai leluasa membombarbardir kekuatan proksi Iran Herzbollah di Lebanon Selatan.

Militer Israel dan agen intelijen Shin Bet sampai saat ini sedang menyelidiki apakah pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, yang dianggap sebagai otak serangan 7 Oktober 2023, telah tewas. Laporan awal mengenai kematian Sinwar muncul di beberapa media, termasuk New York Post, namun hingga saat ini tidak ada bukti konklusif yang bisa mengkonfirmasi laporan tersebut. Oleh karena itu, IDF dan Shin Bet terus menyelidiki di lapangan untuk memperoleh kepastian.

Sementara itu, di utara Israel, IDF dan IAF (Israeli Air Force) telah meningkatkan serangan udara terhadap Hezbullah, kelompok proksi Iran di Lebanon Selatan. Hizbullah dianggap sebagai ancaman besar bagi Israel, terutama karena dukungan Iran, dan peningkatan operasi ini mencerminkan kesiapan Israel untuk menghadapi eskalasi konflik di front utara. Serangan di Lebanon Selatan bertujuan melemahkan infrastruktur militer Hizbullah dan mencegah serangan lintas perbatasan yang dapat membuka lebih banyak front dalam konflik yang sedang berlangsung.

Israel tampaknya mengadopsi pendekatan militer ganda dengan menghadapi Hamas di Gaza dan Hizbullah di utara, sebagai bagian dari strategi keseluruhan untuk menangani ancaman dari berbagai pihak yang didukung oleh Iran di kawasan.

Kalau dilihat Perang Gaza yang telah berlangsung nyaris 1 tahun, dan tokoh-tokoh Hamas sudah bertumbangan seperti Muhammad Deif dll. Sinwar adalah manusia biasa yang boleh jadi telah kelaparan dan sandera yang tersisa pun sudah bergelimpangan dan yang masih hidup tak mungkin lagi dijadikan perisai untuk bargaining position mereka. Sinwar beberapa minggu terakhir ini tak aktif lagi berkomunikasi. Dengan jepitan IDF yang tajam seperti itu kemugkinan matinya Sinwar bukanlah spekulasi.

Melihat kondisi yang terjadi di Gaza selama hampir satu tahun terakhir, termasuk jatuhnya beberapa tokoh penting Hamas seperti Muhammad Deif, masuk akal jika Yahya Sinwar berada dalam posisi yang sangat sulit. Sinwar berada dalam situasi yang memaksanya bersembunyi atau tidak lagi bisa berkomunikasi dengan efektif, apalagi dengan semakin berkurangnya opsi untuk menggunakan sandera sebagai alat negosiasi. Kehancuran infrastruktur Hamas dan operasi militer Israel yang intens juga membuat skenario kematian Sinwar menjadi sangat mungkin.

Meskipun laporan New York Post belum bisa diverifikasi secara mutlak, situasi di lapangan menunjukkan kemungkinan besar Sinwar memang telah tewas, mengingat ketidakmampuannya untuk berkomunikasi dalam beberapa minggu terakhir serta tekanan luar biasa yang dihadapi Hamas di Gaza. Jika Sinwar masih hidup, seharusnya ia telah memberikan pernyataan atau menunjukkan dirinya sebagai bagian dari strategi propaganda Hamas. Berminggu-minggu ketidakmunculannya itulah yang justeru menguatkan spekulasi tentang kematiannya.

Gaya Israel memang seperti itu. Biarkan Iran dan dunia Arab ber-euphoria sesukanya termasuk euphoria di mancanegara termasuk IIndonesia dan Malaysia yang selalu meneriakkan kehebatan Iran dan kehebatan yel-yel dunia Islam Arab.  Namun, sampai ada bukti yang konkret, seperti pengumuman resmi dari pihak militer Israel atau Hamas sendiri, berita ini tetap berada di ranah spekulasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline